Nggak Nyangka! Obat-Obatan Ini Ternyata Bisa Bikin Gigi Rusak

Breadcrumb

Kesehatan gigi sering kali dianggap hanya bergantung pada kebiasaan menyikat gigi dan pola makan. Namun, apakah kamu tahu bahwa ada obat-obatan yang dapat memberikan dampak buruk ada kesehatan gigi dan mulut? Mulai dari obat resep hingga obat bebas, beberapa jenis obat dapat menyebabkan masalah serius pada kesehatan gigi.

Gimana Obat Bisa Merusak Gigi?

Berbagai mekanisme dapat menjelaskan bagaimana obat-obatan berdampak pada kesehatan gigi, di antaranya:

  • Menurunkan Produksi Air Liur (Xerostomia): Beberapa obat dapat mengurangi produksi air liur, yang berfungsi untuk membersihkan sisa makanan dan bakteri di mulut. 
  • Mengandung Gula atau Asam: Obat dalam bentuk sirup atau tablet hisap sering mengandung gula yang dapat menambah jumlah plak dan bakteri penyebab gigi berlubang.
  • Mengubah pH Mulut: Beberapa jenis obat juga bisa meningkatkan tingkat keasaman yang mempercepat pengikisan enamel gigi.
  • Mengubah pH Mulut: Obat-obatan tertentu dapat meningkatkan keasaman mulut, yang mempercepat proses erosi enamel gigi.
  • Mengganggu Keseimbangan Mikrobiota Mulut: Antibiotik dan obat-obatan lain dapat mengubah keseimbangan bakteri baik di mulut, meningkatkan risiko infeksi jamur atau masalah gusi.

Baca Juga: 5 Cara Mengobati Sakit Gigi dengan Cepat dan Tepat

Jenis Obat yang Bisa Merusak Gigi

Terdapat beberapa jenis obat yang dapat merusak gigi, sebelum memberikan dampak tersebut, ketahui terlebih dahulu jenis-jenisnya berikut ini:

1. Obat Antihistamin dan Dekongestan

Kamu mungkin cukup familiar dengan istilah obat ini, sebab sering direkomendasikan untuk mengatasi alergi dan pilek. Namun, efek sampingnya dapat menyebabkan mulut kering (xerostomia), yang mengurangi kemampuan mulut untuk membersihkan sisa makanan dan bakteri penyebab gigi berlubang.

2. Antidepresan dan Obat Kecemasan

Jenis obat seperti SSRI dan antidepresan trisiklik dapat menimbulkan efek samping berupa mulut kering, yang berkontribusi terhadap naiknya risiko gigi berlubang. Di samping itu, sejumlah pengguna juga melaporkan kecenderungan meningkatnya kebiasaan menggertakkan gigi (bruxism), yang berpotensi merusak lapisan enamel. 

3. Obat Tekanan Darah Tinggi (Antihipertensi)

Obat-obatan seperti beta-blockers dan calcium channel blockers dapat menyebabkan pembengkakan gusil, sehingga pembersihan gigi menjadi sulit dan meningkatkan risiko infeksi gusi.

4. Antibiotik

Meskipun digunakan untuk mengobati infeksi, penggunaan antibiotik yang berlebihan dapat mengganggu keseimbangan bakteri baik di mulut, meningkatkan risiko infeksi jamur seperti kandidiasis oral.

5. Obat Asma dan Kortikosteroid

Inhaler yang digunakan untuk mengobati asma mengandung steroid yang dapat menurunkan produksi air liur, meningkatkan risiko gigi berlubang dan infeksi jamur.

6. Obat Kanker (Kemoterapi)

Pengobatan kemoterapi bisa menimbulkan efek samping berupa mulut kering dan radang gusi, serta memperbesar kemungkinan terjadinya infeksi di area mulut. 

7. Obat Osteoporosis

Obat-obatan seperti bisphosphonates berpotensi menimbulkan gangguan serius pada tulang rahang, salah satunya adalah osteonekrosis rahang (ONJ), yakni kondisi yang bisa menimbulkan nyeri hebat dan meningkatkan risiko infeksi. 

Cara Melindungi Gigi dari Dampak Obat

Untuk meminimalkan dampak negatif obat-obatan terhadap kesehatan gigi, pertimbangkan langkah-langkah berikut:

  • Konsultasikan dengan Profesional Kesehatan: Diskusikan dengan dokter atau apoteker mengenai efek samping obat terhadap kesehatan gigi dan kemungkinan alternatif yang lebih aman.
  • Menjaga Kebersihan Mulut yang Baik: Sikat gigi dua kali sehari dengan pasta gigi berfluoride, gunakan benang gigi, dan berkumur dengan obat kumur yang tidak mengandung alkohol.
  • Hindari Makanan dan Minuman Manis: Batasi konsumsi makanan dan minuman manis, terutama yang mengandung gula tambahan, untuk mengurangi risiko gigi berlubang.
  • Gunakan Air Liur Buatan: Jika mengalami mulut kering, pertimbangkan penggunaan air liur buatan atau produk pengganti air liur untuk menjaga kelembapan mulut.
  • Rutin Memeriksakan Gigi: Lakukan pemeriksaan gigi secara rutin ke dokter gigi untuk mendeteksi masalah sejak dini dan mendapatkan perawatan yang diperlukan.

Obat-obatan yang kita konsumsi dapat memberikan dampak terhadap kesehatan gigi dan mulut. Sebelum mengonsumsinya, usahakan selalu mengetahui efek samping yang mungkin terjadi, agar dapat mengambil tindakan pencegahan yang tepat. Dengan menjaga kebersihan mulut yang baik dan berkonsultasi dengan profesional kesehatan, kita dapat melindungi gigi dari kerusakan yang disebabkan oleh obat-obatan.

Baca Juga: 10 Obat Sakit Gigi Anak yang Aman dan Terpercaya

Jenis Obat yang Bisa Menyebabkan Pembesaran Jaringan Gusi

Gingival hyperplasia adalah kondisi di mana jaringan gusi tumbuh secara berlebihan, menutupi sebagian atau seluruh gigi. Beberapa obat dapat memicu kondisi ini, terutama jika digunakan dalam jangka panjang.

1. Obat Antikonvulsan

Obat seperti phenytoin, yang digunakan untuk mengatasi kejang, dapat menyebabkan pertumbuhan gusi berlebih pada sekitar 50 persen penggunanya. Mekanisme pastinya belum sepenuhnya dipahami, namun diduga terkait dengan metabolit obat yang mempengaruhi fibroblas gusi.

2. Obat Imunosupresan

Cyclosporine, yang digunakan untuk menghindari penolakan organ setelah transplantasi, dapat memicu pembesaran gusi pada sekitar 25–30 persen pasien dewasa dan lebih dari 70 persen pada anak-anak. Obat tersebut memengaruhi proses metabolisme kolagen dan merangsang pertumbuhan jaringan gusi secara berlebihan.

3. Calcium Channel Blockers

Obat-obatan seperti nifedipine, amlodipine, dan verapamil, yang digunakan untuk mengatasi hipertensi dan angina, dapat menyebabkan pembengkakan gusi. Penggunaan kombinasi dengan imunosupresan dapat meningkatkan risiko kondisi ini.

Penting untuk melakukan pemeriksaan gigi secara rutin dan menjaga kebersihan mulut yang baik jika kamu menggunakan obat-obatan tersebut.

Penggunaan Antibiotik dan Risiko Infeksi Jamur Mulut

Antibiotik berfungsi untuk mengobati infeksi bakteri, namun pada beberapa kasus juga dapat mengganggu keseimbangan mikroflora mulut. Jika terdapat ketidakcocokan, dapat menimbulkan infeksi jamur mulut atau kandidiasis oral yang dipicu pertumbuhan jamur Candida albicans.

Kondisi ini cenderung lebih umum dialami oleh orang-orang dengan daya tahan tubuh yang rendah, misalnya mereka yang hidup dengan diabetes atau HIV/AIDS. Jika kamu mengalami gejala-gejala tersebut setelah penggunaan antibiotik, konsultasikan  dengan dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.

Pentingnya Menjaga Kebersihan Mulut saat Mengonsumsi Obat-obatan

Penggunaan jenis obat tertentu dapat memperbesar peluang munculnya gangguan pada gigi dan kesehatan mulut. Oleh karena itu, menjaga kebersihan mulut merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan, baik bagi anak-anak maupun orang dewasa.

Tips Menjaga Kebersihan Mulut:

  1. Sikat gigi dua kali sehari menggunakan pasta gigi yang mengandung fluoride
  2. Gunakan benang gigi untuk membersihkan sela-sela gigi
  3. Berkumur dengan obat kumur yang tidak mengandung alkohol
  4. Kurangi konsumsi makanan serta minuman manis karena dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya gigi berlubang
  5. Konsumsi air putih cukup untuk menjaga kelembapan mulut

Klinik Gigi PUTIH Dental siap membantumu untuk mendapatkan kondisi gigi dan mulut yang bersih dan sehat. Menjaga kebersihan mulut secara optimal dapat membantu mengurangi efek buruk obat-obatan terhadap kondisi gigi dan mulut. Yuk, periksa sekarang! Cek lokasinya di link berikut ini dan dapatkan promo menarik hanya untukmu!