Gigi Gingsul: Penyebab, Cara Memperbaiki, Mitos dan Faktanya

Breadcrumb

Pernahkah Anda memperhatikan seseorang yang memiliki gigi sedikit menonjol dan tumbuh tidak sejajar dengan gigi lainnya? Yap, itu yang kita kenal dengan gigi gingsul. Gigi yang unik ini seringkali menjadi perbincangan, ada yang menganggapnya sebagai kekurangan namun tak sedikit pula yang melihatnya sebagai pemanis.

Nah, di artikel kali ini kita akan membahas lebih jauh tentang gigi gingsul. Mulai dari penyebabnya, dampak yang ditimbulkan, hingga anggapan masyarakat mengenai gigi unik ini. Penasaran? Yuk, simak terus!

Table of Contents

Apa Itu Gigi Gingsul?

Gigi gingsul adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi di mana salah satu gigi atau beberapa gigi pada rahang tidak sejajar atau tidak berada dalam posisi yang rata dengan gigi-gigi lainnya. Gigi-gigi ini cenderung menonjol ke depan, menciptakan kesan gigi yang “berjejal” atau “terselip”. Kondisi ini biasanya terjadi karena pertumbuhan gigi yang tidak teratur atau karena kekurangan ruang di rahang.

Penyebab Gigi Gingsul

Meskipun beberapa orang menganggap gigi gingsul menambah manis senyum, ternyata ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, seperti:

1. Faktor Keturunan

Bentuk rahang yang kecil atau ukuran gigi yang terlalu besar bisa membuat gigi taring, yang biasanya tumbuh paling akhir, tidak memiliki cukup ruang dan tumbuh miring atau bercelah.

2. Kondisi Rahang Tidak Sejajar

Rahang yang tidak sejajar, baik atas maupun bawah, dapat memberikan ruang yang tidak cukup bagi gigi untuk tumbuh dengan rapi. Hal ini menyebabkan gigi berdesakan dan mendorong beberapa gigi untuk tumbuh miring, menonjol, atau bahkan berputar.

3. Akibat Kebiasaan Menghisap Dot dan Jempol

Kebiasaan menghisap dot atau jempol pada usia dini dapat menjadi salah satu faktor penyebab gigi gingsul. Kebiasaan ini, meskipun terasa menenangkan bagi bayi dan anak-anak, dapat memberikan tekanan pada gigi dan rahang yang sedang berkembang. Tekanan tersebut dapat mendorong gigi tumbuh miring, menonjol ke depan, atau bahkan berputar, sehingga menghasilkan gigi gingsul.

4. Gigi Susu Tanggal Lebih Cepat

Ketika gigi susu tanggal lebih awal, gigi permanen di sekitarnya akan bergerak untuk mengisi ruang kosong tersebut. Hal ini dapat menyebabkan gigi permanen tumbuh tidak pada tempatnya, sehingga menjadi gigi gingsul. Gigi susu tanggal jauh sebelum usia yang wajar. Umumnya, gigi susu mulai tanggal pada usia 6-7 tahun.

Baca Juga: Tahapan Perkembangan Gigi Susu Anak dan Cara Merawatnya

Mitos dan Fakta Seputar Gigi Gingsul: Membongkar Kepercayaan yang Salah

Gigi gingsul, si mungil yang menonjol di antara deretan gigi rapi, kerap kali menjadi daya tarik tersendiri. Di balik senyum manisnya, berbagai mitos dan fakta seputar gigi gingsul beredar di masyarakat. Mari kita bongkar mitos-mitos tersebut dan temukan fakta yang sebenarnya!

Mitos 1: Gigi Gingsul Pertanda Keberuntungan

Mitos ini mungkin sudah tidak asing lagi bagi banyak orang. Konon, gigi gingsul membawa keberuntungan dalam berbagai hal, seperti rezeki, jodoh, dan pekerjaan.

Fakta:

Sayangnya, anggapan ini tidak memiliki dasar ilmiah. Keberuntungan seseorang tidak ditentukan oleh bentuk gigi,melainkan hasil kerja keras, doa, dan usaha yang dilakukan.

Mitos 2: Gigi Gingsul Tanda Kecerdasan Tinggi

Mitos lain yang populer adalah gigi gingsul dikaitkan dengan kecerdasan. Konon, orang dengan gigi gingsul memiliki pemikiran yang kreatif dan inovatif.

Fakta:

Sama seperti mitos keberuntungan, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung anggapan ini. Kecerdasan seseorang dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti genetik, pendidikan, dan lingkungan.

Mitos 3: Gigi Gingsul Tidak Bisa Diperbaiki

Bagi sebagian orang, gigi gingsul dianggap sebagai kekurangan yang tidak bisa diubah. Mitos ini mungkin membuat mereka enggan mencari solusi.

Fakta:

Mitos ini salah besar. Gigi gingsul dapat diperbaiki pada usia berapa saja. Perawatan yang umum dilakukan adalah ortodonti, yaitu penggunaan kawat gigi atau alat lain untuk memindahkan gigi ke posisi yang benar.

Mitos 4: Gigi Gingsul Harus Dicabut

Mitos ini mungkin muncul karena kekhawatiran akan dampak negatif gigi gingsul.

Fakta:

Tidak semua gigi gingsul perlu dicabut. Pencabutan gigi hanya dilakukan pada kasus-kasus tertentu, seperti ketika gigi gingsul menyebabkan masalah serius pada gigi dan mulut, atau ketika ruang di rahang tidak cukup untuk menampung semua gigi.

Cara Memperbaiki Gigi Gingsul

Cara Memperbaiki Gigi Gingsul

Gigi gingsul, si mungil yang menonjol, memang bisa menjadi ciri khas tersendiri. Namun, di balik senyum manisnya, gigi gingsul juga dapat menimbulkan beberapa masalah, seperti kesulitan mengunyah, gangguan berbicara, dan bahkan rasa tidak percaya diri.

Untungnya, ada solusi untuk mengatasi gigi gingsul tanpa perlu mencabut gigi, yaitu dengan behel. Perawatan ortodonti ini menggunakan alat-alat khusus untuk memindahkan gigi gingsul ke posisi yang benar, sehingga senyum Anda menjadi lebih rapi dan indah.

1. Menggunakan Behel Gigi

Bagaimana Cara Kerja Behel untuk Gigi Gingsul?

  1. Konsultasi dengan Dokter Gigi. Langkah pertama adalah berkonsultasi dengan dokter gigi untuk mengetahui tingkat keparahan gigi gingsul dan penyebabnya. Dokter gigi akan melakukan pemeriksaan fisik dan rontgen gigi untuk melihat kondisi gigi dan rahang secara menyeluruh.
  2. Pembuatan Cetakan Gigi. Dokter gigi akan membuat cetakan gigi Anda untuk mengetahui bentuk dan posisi gigi secara detail. Cetakan ini akan digunakan sebagai dasar pembuatan alat-alat ortodonti.
  3. Pemasangan Behel. Behel akan dipasang pada gigi Anda dengan menggunakan perekat khusus. Behel terdiri dari beberapa komponen, seperti bracket, kawat gigi, dan karet pengikat. Bracket adalah logam kecil yang ditempelkan pada gigi, kawat gigi adalah kawat tipis yang menghubungkan bracket, dan karet pengikat digunakan untuk menahan kawat gigi di tempatnya.
  4. Penyesuaian Behel. Dokter gigi akan melakukan penyesuaian behel secara berkala untuk mengarahkan pergerakan gigi gingsul ke posisi yang benar. Penyesuaian ini biasanya dilakukan setiap 4-6 minggu sekali.
  5. Pelepasan Behel. Setelah gigi gingsul mencapai posisi yang diinginkan, behel akan dilepas. Dokter gigi akan memasang retainer untuk menjaga posisi gigi agar tidak kembali bergeser.

Jenis-jenis Behel untuk Gigi Gingsul

  • Behel Metal. Jenis behel ini paling umum digunakan dan memiliki harga yang paling terjangkau. Behel metal kuat dan tahan lama, namun kurang estetis.
  • Behel Keramik. Behel keramik memiliki warna yang menyerupai gigi, sehingga lebih estetis dibandingkan behel metal. Behel keramik juga lebih kuat dan tahan lama dibandingkan behel plastik.
  • Behel Sapphire. Behel sapphire adalah jenis behel keramik yang lebih transparan dan berkilau dibandingkan behel keramik biasa. Behel sapphire merupakan pilihan yang paling estetis, namun harganya juga paling mahal.
  • Behel Invisible. Behel invisible terbuat dari plastik transparan yang tipis dan dapat dilepas. Behel invisible lebih nyaman digunakan dibandingkan behel jenis lain, namun harganya juga lebih mahal.

 

Baca Juga: Biaya Bleaching Gigi, Prosedur dan Manfaatnya

Manfaat Memasang Behel untuk Gigi Gingsul

  1. Merapikan gigi: Behel dapat membantu merapikan gigi gingsul dan gigi lainnya, sehingga senyum Anda menjadi lebih indah dan rapi.
  2. Meningkatkan fungsi gigi: Gigi yang rapi akan memudahkan Anda untuk mengunyah, menelan, dan berbicara dengan lebih baik.
  3. Meningkatkan kepercayaan diri: Senyum yang indah dapat meningkatkan rasa percaya diri Anda dalam bersosialisasi.
  4. Menjaga kesehatan gigi: Gigi yang rapi dan tertata dengan baik akan lebih mudah dibersihkan, sehingga dapat membantu mencegah gigi berlubang dan penyakit.

2. Cabut Gigi

2. Cabut Gigi

Dicabut atau tidaknya gigi gingsul tergantung pada kondisi gigi dan mulut Anda. Gigi gingsul bisa dicabut, tetapi tidak selalu perlu dicabut.

Umumnya gigi gingsul dicabut bila:

  • Gigi tersebut menyebabkan masalah kesehatan mulut, seperti radang gusi.
  • Gigi gingsul menghalangi gigi lain tumbuh dengan baik atau menyebabkan susunan gigi jadi berantakan.
  • Gigi gingsul membuat Anda sulit mengunyah makanan.

Sebaliknya, gigi gingsul tidak perlu dicabut bila:

  • Gigi tersebut tidak menimbulkan gangguan kesehatan mulut.
  • Anda merasa nyaman dan percaya diri dengan gigi gingsul.

Selain pencabutan, ada pilihan perawatan lain untuk gigi gingsul, yaitu perawatan ortodonti. Perawatan ini menggunakan kawat gigi untuk merapikan susunan gigi, termasuk gigi gingsul.

Penting untuk diingat bahwa setiap orang memiliki kondisi gigi yang berbeda-beda. Oleh karena itu, konsultasi dengan dokter gigi adalah langkah yang paling tepat untuk menentukan perawatan gigi gingsul yang paling tepat untuk Anda. Dokter gigi akan melakukan pemeriksaan menyeluruh dan mempertimbangkan semua faktor yang terkait untuk memberikan rekomendasi terbaik.

Baca Juga: Cabut Gigi: Penyebab, Biaya dan Prosedurnya

Rekomendasi Klinik Gigi untuk Mengatasi Gigi Gingsul

Untuk melaksanakan perawatan gigi gingsul, kamu bisa berkunjung ke klinik gigi yang berkualitas supaya mendapatkan pelayanan terbaik. Berikut ini ada beberapa rekomendasi klinik gigi terbaik.

Klinik Gigi PUTIH Dental Pantai Indah Kapuk

Bagi yang hendak melakukan perawatan gigi di daerah Jakarta, bisa langsung berkunjung ke Klinik Gigi PUTIH Dental Pantai Indah Kapuk yang terletak di Jl. Pantai Indah Utara 2, RT.2/RW.7, Kapuk Muara, Kec. Penjaringan, Jkt Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 14460

Klinik Gigi PUTIH Dental Puri Kembangan

Bagi yang hendak melakukan perawatan gigi di daerah Jakarta, bisa langsung berkunjung ke Klinik Gigi PUTIH Dental Puri Kembangan yang berlokasi di Blok F1 No. 39, Jl. Puri Kembang Timur, Jakarta Barat

Itu dia beberapa informasi terkait gigi gingsul semoga dapat menjawab pertanyaan kamu terkait biaya rontgen gigi ya.