
Pernahkah kamu merasakan nyeri telinga yang datang bersamaan dengan sakit gigi? Kalau iya, kamu tidak sendirian. Banyak orang mengeluhkan rasa nyeri atau tidak nyaman di telinga saat giginya bermasalah. Mungkin awalnya terasa seperti infeksi telinga, tapi ternyata setelah dicek, penyebabnya justru ada di gigi.
Fenomena ini cukup umum terjadi dan sebenarnya ada penjelasan medisnya. Mari kita bahas lebih lanjut bagaimana sakit gigi bisa “merambat” ke telinga, dan apa yang sebaiknya kamu lakukan jika mengalaminya.
Gigi dan Telinga Saling Terhubung
Tubuh manusia adalah sistem yang kompleks namun terintegrasi. Banyak saraf dan jaringan saling berhubungan satu sama lain. Dalam konteks ini, hubungan antara gigi dan telinga sangat dipengaruhi oleh sistem saraf wajah, terutama saraf trigeminal.
Saraf trigeminal adalah salah satu saraf kranial terbesar yang bertugas menghantarkan sensasi dari wajah ke otak, termasuk dari gigi, rahang, pipi, hingga telinga. Jadi, ketika ada peradangan atau nyeri di satu area, otak bisa “salah menafsirkan” asal rasa sakitnya.
Proses ini dikenal sebagai nyeri alih (referred pain), yaitu kondisi ketika rasa sakit muncul di bagian tubuh yang berbeda dari lokasi asalnya. Hal ini terjadi karena jalur saraf yang saling berdekatan atau bertumpang tindih, sehingga otak bisa keliru mengartikan sumber nyerinya. Inilah mengapa sakit gigi bisa terasa seperti nyeri telinga, padahal telingamu sebenarnya baik-baik saja.
Penyebab Nyeri Telinga yang Berasal dari Gigi
Tidak semua sakit gigi akan memengaruhi telinga, tapi ada beberapa kondisi gigi tertentu yang lebih mungkin menyebabkan nyeri telinga, seperti:
1. Gigi Berlubang (Karies Gigi)
Bila lubang pada gigi cukup dalam hingga mencapai pulpa (bagian terdalam gigi yang berisi saraf), ini bisa menyebabkan rasa nyeri yang menyebar. Kadang rasa sakitnya cukup intens dan terasa menjalar ke rahang bahkan telinga.
Jika tidak ditangani, infeksi dari gigi berlubang bisa menyebar ke jaringan lain, termasuk ke sekitar rahang dan bahkan sinus. Kondisi ini dapat meningkatkan intensitas nyeri dan menimbulkan sensasi tekanan ekstra di area sekitar telinga.
2. Abses Gigi
Infeksi serius pada akar gigi atau jaringan sekitar bisa menimbulkan nyeri hebat. Karena letaknya dekat dengan telinga, abses gigi bisa memicu sensasi nyeri di area telinga juga. Kadang disertai dengan pembengkakan di wajah atau demam ringan.
3. Impaksi Gigi Bungsu
Pertumbuhan gigi geraham bungsu yang tidak normal, seperti miring atau hanya sebagian muncul, dapat menimbulkan tekanan pada saraf dan jaringan di sekitarnya. Hal ini sering menyebabkan nyeri yang menjalar ke telinga bagian bawah atau bahkan kepala sebelah.
4. Bruxism (Kebiasaan Menggemeretakkan Gigi)
Tanpa sadar, sebagian orang menggertakkan gigi saat tidur atau dalam kondisi stres. Tekanan berulang ini bisa menyebabkan kelelahan otot rahang dan nyeri yang terasa hingga ke telinga.
5. Gangguan Sendi Temporomandibular (TMJ)
Sendi ini menghubungkan rahang ke tengkorak, dan berada sangat dekat dengan telinga. Masalah pada sendi ini (seperti dislokasi atau peradangan) dapat menyebabkan nyeri telinga, rahang kaku, atau bahkan suara klik saat membuka mulut.
Baca Juga: Sakit Gigi Terasa Ditusuk: Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya!
Kapan Harus Khawatir?
Nyeri telinga yang berasal dari gigi bisa terasa membingungkan karena gejalanya mirip dengan infeksi telinga. Jika kamu mengalami beberapa gejala di bawah ini, mungkin sudah saatnya periksa ke dokter gigi:
1. Nyeri telinga saat mengunyah atau membuka mulut
Rasa sakit yang muncul saat menggerakkan rahang bisa menandakan masalah pada sendi rahang (TMJ) atau infeksi gigi yang menjalar ke telinga. Ini sering kali disalahartikan sebagai infeksi telinga biasa.
2. Sakit gigi yang tak kunjung membaik
Nyeri gigi yang berlangsung lebih dari beberapa hari bisa menjadi tanda infeksi atau kerusakan saraf. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa memburuk dan menyebar.
3. Pembengkakan pada gusi, wajah, atau area rahang
Pembengkakan adalah sinyal tubuh terhadap peradangan atau infeksi serius. Ini bisa disertai rasa nyeri, panas, atau bahkan kesulitan membuka mulut.
4. Demam ringan hingga sedang
Demam adalah tanda bahwa tubuh sedang melawan infeksi. Jika disertai nyeri gigi atau telinga, besar kemungkinan infeksi berasal dari mulut.
5. Ada riwayat gigi bungsu tumbuh
Gigi bungsu yang tumbuh miring atau terjebak di bawah gusi sering menyebabkan nyeri yang menjalar ke telinga. Peradangan di area ini bisa menimbulkan rasa tidak nyaman hingga ke leher dan kepala.
Abses gigi dan infeksi lain di mulut yang tidak ditangani bisa menyebar ke jaringan lain, termasuk ke sinus, leher, dan bahkan ke otak (meskipun sangat jarang). Maka, tidak ada salahnya memeriksakan nyeri telinga yang dicurigai berasal dari gigi.
Baca Juga: Jangan Anggap Sepele! Ketahui Abses Gigi dan Cara Mengatasinya
Cara Mengatasi dan Mencegahnya
Langkah pertama tentu saja mengidentifikasi sumber rasa sakit. Apakah benar dari gigi, atau justru dari telinga? Ini bisa dipastikan lewat pemeriksaan oleh dokter gigi atau THT.
Jika nyerinya terbukti berasal dari gigi, beberapa penanganan yang mungkin dilakukan antara lain:
- Tambal gigi, jika penyebabnya adalah karies
- Perawatan saluran akar (root canal), untuk infeksi pulpa
- Cabut gigi, terutama jika gigi bungsu tumbuh tidak normal
- Antibiotik, bila ada infeksi aktif seperti abses
- Alat pelindung mulut (mouth guard), untuk kasus bruxism
Untuk pencegahan, langkah-langkah dasar seperti menyikat gigi dua kali sehari, flossing, rutin periksa ke dokter gigi, dan menghindari kebiasaan menggertakkan gigi bisa sangat membantu.
Selain itu, kelola stres dengan baik karena stres berlebih bisa memicu bruxism atau memperburuk gangguan sendi rahang. Teknik relaksasi seperti meditasi atau terapi pijat ringan di area rahang bisa membantu meringankan gejala.
Nyeri telinga dapat berasal dari sakit gigi karena keterkaitan saraf dan struktur wajah, sehingga rasa sakit bisa “menyebar” ke area lain. Mengenali tanda-tandanya bisa membantu kamu mengambil langkah yang tepat sebelum kondisinya memburuk.
Kalau kamu merasakan nyeri di telinga tanpa gejala flu atau infeksi, bisa jadi penyebabnya bukan cuaca, melainkan gigi yang sudah lama kamu abaikan. Oleh karena itu, konsultasikan kondisimu ke Klinik Gigi PUTIH Dental. Klinik ini hadir dengan cabang baru ketiga yang berlokasi di Cikajang, Jakarta Selatan dengan klinik yang lebih luas, serta perawatan dan fasilitas yang lebih lengkap.
Tak perlu khawatir, seluruh prosedur dilakukan dengan metode painless treatment dan kualitas yang tinggi, tapi harganya tetap terjangkau, lho! Yuk, jaga kesehatan mulut agar telinga juga ikut tenang!