
Apakah kamu pernah mendengar botox? Istilah ini biasanya lebih dikenal dalam dunia kecantikan. Akan tetapi, tahukah kamu bahwa botox juga bisa menjadi solusi untuk masalah gigi? Ya, bukan cuma untuk wajah, botox ternyata punya manfaat yang cukup luas di bidang kedokteran gigi.
Kalau kamu pernah mengalami nyeri rahang, gigi terkikis karena kebiasaan menggertakkan gigi, atau bahkan masalah sendi temporomandibular (TMJ), botox mungkin bisa jadi pilihan alternatif. Lantas, bagaimana botox bisa membantu masalah gigi? Yuk, kita bahas lebih lengkap!
Apa Itu Botox dan Bagaimana Cara Kerjanya?
Senyawa yang dikenal sebagai Botox ini berasal dari bakteri Clostridium botulinum dan fungsinya adalah mengganggu transmisi sinyal saraf ke otot, mencegah otot berkontraksi seperti biasanya. Dalam dunia kecantikan, fungsinya adalah mengendurkan otot-otot kecil agar tampilan kulit menjadi lebih halus dan bebas kerutan.
Dalam konteks perawatan gigi, prinsip kerjanya serupa. Botox disuntikkan ke otot-otot yang terlalu aktif atau tegang, biasanya di area rahang, pelipis, atau sekitar mulut—untuk meredakan tekanan dan mengurangi nyeri. Efeknya memang tidak permanen, tapi bisa memberikan perbaikan signifikan bagi kondisi tertentu.
Masalah Gigi yang Bisa Diatasi dengan Botox
Beberapa masalah gigi ternyata bisa diatasi dengan metode botox. Berikut ini penjelasannya.
1. Bruxism (Kebiasaan Menggertakkan Gigi)
Bruxism merupakan kebiasaan menggertakkan atau menggesekkan gigi secara berulang, yang bisa terjadi secara sadar maupun tanpa disadari, terutama saat tidur. Jika berlangsung terus-menerus, kebiasaan ini dapat menyebabkan ausnya permukaan gigi, ketegangan pada rahang, hingga memicu sakit kepala.
Salah satu cara yang dapat membantu mengatasi masalah ini adalah dengan terapi botox. Prosedur ini dilakukan dengan cara menyuntikkan botox ke otot masseter, sehingga dapat membantu mengurangi ketegangan dan kekuatan gigitan. Meski fungsi mengunyah tetap terjaga, efek tekanan pada gigi dan rahang bisa berkurang, sehingga nyeri serta risiko kerusakan gigi pun bisa ditekan.
2. Gangguan Sendi Temporomandibular (TMJ)
TMJ adalah sendi yang menghubungkan rahang dengan tengkorak. Jika sendi ini terganggu, seseorang bisa mengalami nyeri saat mengunyah, kesulitan membuka mulut, bahkan suara klik saat rahang digerakkan.
Botox bisa digunakan untuk meredakan ketegangan otot yang menyebabkan gangguan ini. Meski bukan solusi permanen, terapi botox bisa membantu mengelola gejala TMJ dengan lebih nyaman, terutama bila dikombinasikan dengan terapi lain seperti fisioterapi atau penggunaan night guard.
3. Senyum Gummy (Gummy Smile)
Beberapa orang merasa kurang percaya diri karena bentuk senyumnya memperlihatkan terlalu banyak gusi. Ini disebut gummy smile. Salah satu penyebabnya adalah aktivitas otot yang terlalu kuat di sekitar bibir atas.
Dengan menyuntikkan botox ke otot yang mengangkat bibir, gerakannya bisa “ditenangkan”, sehingga senyum tampak lebih seimbang dan proporsional. Tanpa harus operasi, botox jadi solusi minim invasif yang cukup populer di kalangan dewasa muda.
Baca Juga: Gusi Terlalu Kelihatan Saat Senyum? Ini Solusi untuk Atasi Gummy Smile!
Kelebihan dan Kekurangan Perawatan Botox untuk Gigi
Seperti perawatan medis lainnya, botox untuk masalah gigi juga punya kelebihan dan kekurangannya sendiri. Berikut beberapa di antaranya:
1. Kelebihan
- Minim invasif: Tidak perlu sayatan atau prosedur bedah.
- Cepat: Prosedur biasanya hanya memakan waktu 10–20 menit.
- Efektif sementara: Cocok untuk mengevaluasi efek sebelum mencoba solusi permanen.
- Pemulihan cepat: Pasien bisa pulih dengan cepat, dan kembali beraktivitas.
Perlu dicatat bahwa prosedur ini harus dilakukan oleh profesional berlisensi. Penggunaan botox oleh tenaga yang tidak kompeten bisa menyebabkan efek samping seperti kelumpuhan otot yang tidak diinginkan, kesulitan bicara, atau bahkan gangguan menelan jika disuntikkan terlalu dekat dengan otot-otot krusial di area wajah dan mulut.
2. Kekurangan
- Efek sementara: Hasilnya hanya bertahan 3–6 bulan, jadi butuh pengulangan.
- Efek samping ringan: Beberapa orang mengalami pembengkakan, memar, atau rasa tidak nyaman di titik suntikan.
- Tidak menyembuhkan akar masalah: Botox lebih bersifat mengelola gejala, bukan menyembuhkan penyebab utama.
Biaya juga bisa menjadi pertimbangan. Perawatan botox untuk masalah gigi cenderung tidak ditanggung asuransi karena termasuk kategori prosedur kosmetik atau elektif, kecuali ada indikasi medis yang jelas seperti bruxism berat atau gangguan TMJ kronis.
Baca Juga: Rahang Bergeser, Apakah Bisa Diperbaiki?
Siapa Saja yang Cocok Menjalani Botox Gigi?
Botox bukan untuk semua orang. Meski relatif aman, prosedur ini paling cocok untuk orang-orang dengan kondisi berikut:
1. Orang dengan bruxism kronis
Bruxism merupakan kebiasaan menggemeretakkan atau mengertakkan gigi yang jika berlangsung lama, otot rahangbisa menjadi tegang dan membesar, memicu nyeri rahang, sakit kepala, hingga kerusakan gigi. Botox membantu dengan cara melemahkan sebagian otot rahang, sehingga tekanan berlebihan berkurang.
2. Pasien dengan TMJ ringan hingga sedang
Temporomandibular Joint disorder (TMJ) adalah gangguan pada sendi yang menghubungkan rahang dengan tengkorak. Botox dapat membantu meredakan ketegangan otot yang menekan sendi, sehingga rasa sakit berkurang dan pergerakan rahang menjadi lebih nyaman.
3. Orang dengan keluhan estetika ringan
Pemilik gummy smile yang ingin memperbaiki tampilan senyum tanpa operasi dapat melakukan prosedur botox untukmengendurkan sedikit otot tersebut, sehingga senyum terlihat lebih proporsional tanpa perlu operasi.
Namun, ada pula kelompok yang sebaiknya menghindari botox, seperti wanita hamil, menyusui, penderita penyakit neuromuskular (misalnya myasthenia gravis), atau yang alergi terhadap bahan botox.
Perawatan botox memang terdengar tidak biasa untuk masalah gigi, tapi bukan berarti tidak efektif. Dalam kondisi tertentu, suntik botox bisa membantu meredakan nyeri, memperbaiki tampilan, atau membuat fungsi rahang jadi lebih baik. Tapi pastikan penanganannya dilakukan oleh profesional yang tahu betul prosedurnya.
Kalau kamu punya keluhan seperti nyeri rahang yang tak kunjung reda, kebiasaan menggertakkan gigi, atau ingin memperbaiki senyum, tidak ada salahnya mempertimbangkan botox sebagai opsi.
Namun, pastikan untuk selalu berdiskusi dengan dokter gigi terlebih dahulu agar kamu mendapatkan perawatan yang paling sesuai dengan kondisi dan kebutuhanmu. Konsultasikan kondisi yang kamu alami ke Klinik Gigi PUTIH Dental untuk mendapatkan solusi terbaik.
Klinik ini bisa kamu temukan di tiga lokasi strategis: Puri Kembangan (Jakarta Barat), Pantai Indah Kapuk (Jakarta Utara), dan cabang terbarunya di Cikajang (Jakarta Selatan). Rasakan sensasi painless treatment dengan teknologi canggih dan harga yang tetap terjangkau. Ada promo spesial menantimu, lho!