Gummy Smile: Pengertian, Penyebab dan Cara Menghilangkannya

Breadcrumb
Gummy Smile: Pengertian, Penyebab dan Cara Menghilangkannya

Gummy smile, atau gusi yang lebih terlihat saat tersenyum mungkin masih cukup asing di telinga. Hal ini bisa mempengaruhi estetika dan rasa aman bagi yang mengalaminya. Disebabkan oleh berbagai hal, gummy smile bisa diatasi dengan perawatan khusus tertentu yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing orang. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui lebih detail mengenai gummy smile ini.

Jika kamu termasuk memiliki gummy smile, atau ada orang di sekitarmu yang mengalaminya, artikel Klinik Gigi PUTIH Dental ini bisa jadi tepat buatmu. Di sini akan dijelaskan mengenai apa itu gummy smile, penyebab gummy smile, hingga cara mengatasi gummy smile. Simak informasi selengkapnya sampai selesai, ya.

Apa Itu Gummy Smile

Gummy smile, yang dalam bidang medis juga dikenal dengan sebutan excessive gingival display, adalah situasi di mana saat kamu tersenyum, lebih banyak bagian gusi daripada gigi terlihat. Kondisi ini sering diidentifikasi jika gusi terlihat sekitar 3-4 mm saat tersenyum, meskipun tidak ada definisi pasti yang mengaturnya.

Secara medis, gummy smile tidak dianggap sebagai masalah serius, meskipun banyak individu yang mengalaminya merasa kurang percaya diri dengan tampilan gusi mereka ketika tersenyum. Sebagai perbandingan, senyum yang dianggap normal biasanya hanya memperlihatkan gusi sekitar 1-2 mm, dan ketika gusi terlihat 3 mm atau lebih, senyum dapat dianggap kurang menarik.

Tingkat kejadian gummy smile umumnya lebih tinggi pada wanita daripada pria. Diperkirakan sekitar 14% wanita mengalami kondisi ini, sementara hanya 7% pria yang memiliki masalah serupa.

Penyebab Gummy Smile

Penyebab Gummy Smile

Penyebab masalah gummy smile belum bisa diidentifikasi dengan tepat, namun ada beberapa faktor yang dianggap dapat meningkatkan risiko terjadinya kondisi gummy smile, di antaranya:

1. Perbedaan Ukuran Bibir Atas dan Bawah

Perbedaan ukuran bibir atas yang lebih kecil bisa membuat gusi lebih terlihat saat tersenyum. Hal ini juga dapat diperparah jika otot di bibir atas terlalu aktif dan mengangkat bibir saat tersenyum.

2. Kelebihan Jaringan Gusi

Meskipun gigi dan bibir memiliki ukuran normal, keberadaan jaringan gusi yang lebih besar dari biasanya dapat menghasilkan gummy smile.

3. Efek Pengobatan

Beberapa jenis obat tertentu, seperti imunosupresan, obat epilepsi (seperti phenytoin), dan obat jantung (seperti verapamil, diltiazem, dan nifedipine), dapat menyebabkan pembesaran gusi sebagai efek samping.

4. Gingival Hyperplasia

Ini adalah pertumbuhan jaringan gusi yang tidak normal dan bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk infeksi gusi akibat bakteri, efek obat-obatan tertentu, produksi kolagen yang berlebihan, serta gejala penyakit seperti leukemia, HIV, diabetes, anemia, dan limfoma. Kehamilan dan kekurangan vitamin juga dapat berkontribusi.

5. Faktor Genetik

Genetika memiliki peran dalam risiko mengalami gummy smile. Jika ada riwayat keluarga dengan rahang besar, bibir atas kecil, atau gusi besar, risiko kondisi ini bisa lebih tinggi.

6. Kurangnya Kebersihan Mulut

Kebersihan mulut yang buruk dapat menyebabkan pembentukan plak di antara gigi. Plak yang tidak dibersihkan dapat mengakibatkan infeksi yang ditandai oleh pembengkakan dan pembesaran gusi.

Perawatan Cara Menghilangkan Gummy Smile

Perawatan Cara Menghilangkan Gummy Smile

Meskipun gummy smile tidak mempengaruhi kesehatan secara langsung, banyak orang merasa tidak nyaman dengan tampilan gusi yang terlalu terlihat ketika mereka tersenyum. Beruntungnya, ada beberapa opsi perawatan yang dapat membantu memperbaiki gummy smile dan mencapai keseimbangan antara gusi dan gigi:

  • Gingivektomi: Ini adalah operasi yang dapat direkomendasikan jika Anda memiliki terlalu banyak gusi yang menutupi gigi. Dalam prosedur ini, gusi berlebih diubah untuk mengungkapkan bentuk alami gigi Anda, menciptakan keseimbangan antara gusi dan gigi.
  • Lip Repositioning: Prosedur ini mengatasi gummy smile yang disebabkan oleh bibir atas yang terlalu pendek atau terlalu aktif, sehingga mengekspos gusi terlalu banyak saat tersenyum. Lip repositioning adalah tindakan sederhana yang membatasi gerakan otot-otot di bibir atas.
  • Pemanjangan Mahkota: Dalam prosedur ini, kelebihan jaringan gusi dan tulang di bawahnya dihilangkan dan dibentuk ulang untuk memperlihatkan lebih banyak bagian dari gigi. Untuk jenis perawatan ini, Klinik gigi Putih Dental menyediakan perawatan mahkota gigi yang bisa jadi referensi.
  • Bedah Ortognatik: Jika gummy smile disebabkan oleh masalah pada bentuk rahang, dokter gigi mungkin akan merekomendasikan operasi ortognatik. Ini akan membantu menyeimbangkan panjang rahang atas dan bawah.
  • Botoks: Botoks sering digunakan untuk mengatasi gummy smile yang disebabkan oleh gerakan bibir yang terlalu kuat saat tersenyum. Botoks bekerja dengan sementara menghentikan otot-otot tertentu, sehingga bibir atas tidak terangkat terlalu tinggi saat tersenyum.

Atasi Gummy Smile Sekarang Juga

Setelah mengetahui cara mengatasi gummy smile, kamu butuh mencari klinik gigi terpercaya untuk melakukan tindakan medis yang diperlukan. Putih Dental menyediakan klinik gigi terbaik dengan fasilitas terjamin yang bisa jadi pilihan. Hubungi cabang Pantai Indah Kapuk dan cabang Puri Kembangan untuk perawatan terbaik. Ada berbagai jenis perawatan gigi yang bisa kamu pilih, dan ditangani oleh dokter gigi yang sudah berpengalaman di bidangnya. Jangan sampai salah memilih klinik gigi murah namun tidak memiliki kredibilitas dalam perawatan gigi yang bisa menyebabkan penyakit gigi lainnya di kemudian hari.

Itulah tadi informasi dan penjelasan lengkap mengenai gummy smile. Mulai dari pengertian, penyebab gummy smile, sampai jenis perawatan yang bisa jadi opsi ketika kamu mengalaminya. Memperhatikan kesehatan gigi bukan hanya masalah gigi berlubang atau plak gigi, tapi perihal estetika juga menjadi konsentrasi yang tidak luput dari perhatian.

Ketika kamu mengalami gummy smile dan jadi kurang nyaman dengan kondisi tersebut, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter gigi langganan, ya.