Sering Diabaikan, Ini Dampak Umum Terhadap Kesehatan Gigi yang Harus Kamu Tahu

Breadcrumb

Masalah kesehatan gigi kerap dianggap sepele. Banyak orang hanya pergi ke dokter gigi saat sudah merasa sakit, nyeri tak tertahankan, atau mengalami kerusakan parah. Padahal, menjaga kesehatan gigi dan mulut bukan hanya soal penampilan, tetapi berhubungan langsung dengan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Infeksi pada gigi bisa menyebar ke bagian tubuh lain, menyebabkan komplikasi serius seperti penyakit jantung, diabetes, hingga gangguan kehamilan.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami apa saja dampak umum terhadap kesehatan gigi, bagaimana cara mencegahnya, serta kapan sebaiknya mendapatkan perawatan profesional. Mari kita bahas satu per satu.

1. Gigi Berlubang

Gigi berlubang atau karies adalah salah satu masalah paling umum dalam kesehatan gigi. Kondisi ini terjadi akibat bakteri dalam mulut yang mengubah sisa makanan menjadi asam. Asam tersebut kemudian mengikis lapisan email gigi hingga membentuk lubang. Awalnya mungkin tidak terasa, tetapi seiring waktu, lubang tersebut bisa menyebabkan nyeri, infeksi, bahkan pembengkakan di area wajah.

Jika lubangnya terlalu dalam, pengobatan sederhana seperti tambal gigi mungkin tidak cukup. Gigi bisa memerlukan perawatan saluran akar atau bahkan pencabutan. Lebih buruk lagi, infeksi dari gigi bisa menyebar ke jaringan lain, menyebabkan abses atau komplikasi serius.

2. Radang Gusi (Gingivitis) dan Periodontitis

Gusi yang merah, bengkak, dan berdarah saat menyikat gigi bisa menjadi tanda gingivitis, tahap awal penyakit gusi. Jika tidak segera diobati, gingivitis dapat berkembang menjadi periodontitis, yaitu kondisi serius di mana infeksi menyebar ke jaringan penyangga gigi hingga menyebabkan gigi goyang dan akhirnya tanggal.

Baca Juga: Mencegah dan Mengatasi Gusi Bolong: Panduan Lengkap Menjaga Kesehatan Gusi

Penyakit gusi tidak hanya berdampak pada mulut, tetapi juga bisa memengaruhi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Penelitian menunjukkan bahwa penyakit gusi berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit jantung, stroke, hingga komplikasi kehamilan seperti bayi lahir prematur.

3. Gigi Sensitif

Gigi sensitif ditandai dengan rasa ngilu ketika mengonsumsi makanan atau minuman panas, dingin, manis, atau asam. Penyebabnya bisa beragam: dari email gigi yang terkikis, gusi menyusut, hingga adanya celah kecil di tambalan atau gigi yang retak. Sensitivitas yang dibiarkan bisa mengarah ke kerusakan lebih lanjut dan ketidaknyamanan dalam kehidupan sehari-hari.

Menggunakan pasta gigi khusus gigi sensitif dan menghindari menyikat gigi terlalu keras bisa membantu. Namun, jika kondisi tidak membaik, sebaiknya periksakan ke dokter gigi.

4. Bau Mulut Kronis (Halitosis)

Bau mulut bukan hanya masalah estetika, tetapi bisa menjadi indikator adanya masalah kesehatan di mulut. Penyebab utamanya adalah penumpukan bakteri di lidah, gigi, dan gusi. Bau mulut juga bisa disebabkan oleh gigi berlubang, infeksi gusi, karang gigi, atau kondisi medis lain seperti diabetes dan sinusitis.

Membersihkan gigi dan lidah secara teratur, serta scaling profesional setiap 6 bulan, dapat membantu mengatasi halitosis.

5. Karang Gigi

Plak yang tidak dibersihkan akan mengeras menjadi karang gigi (kalkulus). Karang gigi berwarna kekuningan atau kecoklatan, menempel erat di permukaan gigi, dan tidak bisa dibersihkan hanya dengan menyikat gigi. Hanya dokter gigi yang bisa menghilangkannya dengan prosedur scaling.

Karang gigi menjadi tempat ideal berkembangnya bakteri dan bisa memicu radang gusi serta gigi berlubang. Oleh karena itu, sangat penting melakukan scaling secara berkala untuk menjaga kesehatan mulut.

6. Gigi Retak atau Patah

Gigi bisa retak karena berbagai sebab seperti trauma fisik, menggigit benda keras, atau kebiasaan buruk seperti menggeretakkan gigi saat tidur (bruxism). Meskipun terlihat kecil, retakan ini bisa menyebabkan nyeri saat mengunyah atau minum, bahkan bisa membentuk celah masuknya bakteri ke bagian dalam gigi.

Penanganan gigi retak tergantung pada tingkat kerusakan, mulai dari penambalan ringan hingga pemasangan crown atau perawatan saluran akar.

7. Gangguan Sendi Rahang (TMJ Disorder)

TMJ Disorder adalah gangguan pada sendi rahang yang menyebabkan nyeri saat membuka mulut, mengunyah, hingga suara klik saat menggerakkan rahang. Kondisi ini bisa dipicu oleh stres berlebihan, posisi gigi yang tidak sejajar, atau kebiasaan menggertakkan gigi.

Penanganannya bisa berupa terapi, penggunaan mouth guard, hingga perawatan ortodonti. Jika tidak ditangani, gangguan ini bisa memengaruhi fungsi rahang dalam jangka panjang.

8. Dampak Psikologis dan Sosial

Masalah gigi juga berdampak secara psikologis. Banyak orang merasa malu dengan penampilan gigi mereka, sehingga enggan berbicara atau tersenyum. Hal ini tentu dapat menurunkan kepercayaan diri dan kualitas hidup. Masalah seperti bau mulut atau gigi berantakan juga bisa mengganggu interaksi sosial dan profesional.

Perawatan gigi bukan hanya soal kesehatan fisik, tetapi juga memberikan rasa percaya diri yang besar dalam kehidupan sehari-hari.

9. Hubungan Kesehatan Gigi dan Penyakit Sistemik

Penelitian telah menunjukkan bahwa kesehatan mulut sangat berkaitan erat dengan kesehatan sistemik. Bakteri dari mulut yang masuk ke aliran darah dapat memicu peradangan di organ lain. Masalah gigi dan gusi telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung, diabetes, pneumonia, hingga kelahiran prematur pada ibu hamil.

Inilah sebabnya mengapa menjaga kebersihan dan kesehatan mulut sangat penting untuk menjaga tubuh tetap sehat secara menyeluruh.

Kapan Sebaiknya ke Dokter Gigi?

Idealnya, setiap orang dianjurkan mengunjungi dokter gigi setidaknya dua kali setahun untuk pemeriksaan rutin dan pembersihan profesional. Namun, kamu harus segera ke dokter gigi jika mengalami:

  • Sakit gigi yang terus-menerus.
  • Gusi berdarah atau bengkak.
  • Gigi goyang atau lepas.
  • Bau mulut yang tidak membaik meski sudah menjaga kebersihan.

Deteksi dini selalu lebih baik dan lebih murah dibandingkan perawatan ketika sudah parah.

PUTIH Dental, Solusi Nyaman untuk Perawatan Gigi Berkualitas

Tak perlu menunggu sampai gigi terasa nyeri baru ke dokter. Di PUTIH Dental, kamu bisa mendapatkan perawatan gigi secara painless alias tanpa rasa sakit, dengan teknologi modern dan pelayanan profesional yang ramah. Klinik ini hadir untuk semua kalangan yang ingin merawat gigi tanpa rasa takut.

PUTIH Dental kini juga telah membuka cabang ke-3 di Cikajang, Jakarta Selatan! Cabang terbaru ini hadir dengan klinik yang lebih luas, suasana yang nyaman, serta layanan dan fasilitas yang semakin lengkap untuk semua kebutuhan perawatan gigimu. Mulai dari perawatan rutin seperti scaling, tambal, dan perawatan saluran akar, hingga perawatan estetik seperti veneer dan whitening, semuanya tersedia dengan kualitas tinggi namun tetap affordable.

Jangan tunda lagi. Segera booking appointment di cabang terdekat dan temukan pengalaman perawatan gigi yang menyenangkan di PUTIH Dental. Karena gigi sehat bukan hanya tentang senyum yang indah, tapi juga hidup yang lebih sehat dan percaya diri.