Gigi berlubang jadi salah satu masalah gigi yang banyak dikeluhkan. Sebelum terbentuk lubang, umumnya kerusakan gigi akan diawali dengan terjadinya karies. Adapun karies gigi adalah kondisi saat email gigi terkikis secara bertahap oleh bakteri yang memproduksi asam.
Karies gigi menurut WHO umum dialami oleh banyak orang di dunia. Bahkan, karies gigi menduduki posisi pertama pada Global Burden of Disease Study tahun 2015.
Pada studi tersebut, karies gigi terjadi pada 2,3 miliar orang di dunia dan menyerang gigi permanennya. Di luar itu, masih dari studi yang sama, karies gigi pada anak menduduki peringkat ke-12 untuk gigi sulung yang terjadi pada 560 juta anak di dunia.
Mengingat ini merupakan salah satu masalah gigi yang umum terjadi, penting untuk mengetahui penyebab karies gigi hingga cara mencegahnya. Ulasan lengkapnya, simak pada artikel berikut.
Apa Itu Karies Gigi?
Seperti disebutkan sebelumnya, karies gigi terjadi ketika lapisan gigi terkikis oleh bakteri, utamanya Streptococcus mutans.Bakteri ini mampu menghasilkan asam dari sisa makanan yang kita konsumsi.
Paparan zat asam tersebut bisa merusak jaringan gigi, dari lapisan terluar hingga akarnya, hal inilah yang kemudian menimbulkan karies gigi.
Lebih lanjut, karies gigi dikatakan sebagai awal mula gigi berlubang. Jadi, jika karies gigi dibiarkan begitu saja, maka gigi bisa semakin rusak.
Gejala Karies Gigi
Walau bukan masalah serius, karies gigi dapat menyebabkan kerusakan gigi lainnya. Terkait gejalanya, masing-masing penderita bisa merasakan hal berbeda. Berikut beberapa hal yang umum terjadi:
- Bau mulut
- Rasa nyeri pada gigi yang timbul tiba-tiba dan tanpa sebab
- Muncul lubang pada gigi
- Gigi lebih sensitif
- Nyeri saat mengonsumsi makanan manis, panas, ataupun dingin
- Muncul bercak putih atau kecokelatan pada permukaan gigi
- Terjadi pendarahan dan peradangan pada gusi.
Penyebab Karies Gigi
Meskipun gejala yang dialami tiap orang berbeda, tapi penyebab karier giginya bisa jadi sama. Penyebab karies gigi sendiri cukup beragam, bahkan bisa pula dari gaya hidup. Berikut di antaranya.
1. Sering Mengonsumsi Makanan Manis
Makanan manis dapat memicu plak pada gigi. Pasalnya, bakteri seolah mendapatkan makanan untuk memproduksi zat asam dari hidangan manis tersebut.
Dilansir Mayo Clinic, plak adalah lapisan tipis dari berbagai mikroorganisme yang menempel di sekitar gigi dan gusi. Jika tidak dibersihkan, plak dapat menumpuk menjadi karang yang memicu karies gigi.
2. Mulut Kering
Orang dengan mulut kering lebih sering memiliki karies gigi. Pasalnya, kondisi ini bisa membuat produksi air liur di dalam mulut berkurang.
Air liur dapat membantu membersihkan sisa makanan dan plak pada gigi. Enzim di dalamnya bisa melawan zat asam yang diproduksi oleh bakteri. Namun, saat produksi air liur berkurang, maka bakteri bisa menghasilkan lebih banyak zat asam sehingga menyebabkan karies gigi.
3. Penyakit GERD
Penyebab karies gigi juga bisa karena GERD. Pasalnya, penyakit ini dapat membuat lambung penderitanya melemah sehingga membuat makanan dan asam lambung naik ke kerongkongan. Asam tersebut bisa mengalir ke mulut dan menyatu dengan bakteri untuk memproduksi zat asam yang memicu karies gigi.
4. Masalah Gigi yang Tidak Ditangani
Masalah gigi sebaiknya segera diobati agar tidak menyebabkan gangguan lain, termasuk karies gigi. Menurut Mayo Clinic, kerusakan gigi yang terus berkembang dapat memproduksi lebih banyak zat asam pada mulut.
Lambat-laun, hal tersebut menyebabkan pulpa bengkak dan terinfeksi bakteri. Ketika pembengkakan terus berkembang, karies pun akan menyebar hingga meluas ke akar gigi.
Selain keempat faktor di atas, karies gigi juga bisa disebabkan oleh lokasi gigi, gangguan makan, hingga faktor usia. Untuk itu, penting menghindari penyebabnya jika memungkinkan.
Cara Mengatasi Karies Gigi
Sebelum menyebabkan kerusakan gigi lainnya, karies gigi perlu segera mendapatkan penanganan. Menurut beberapa sumber, berikut cara menghilangkan karies gigi yang bisa dicoba.
- Remineralisasi gigi. Prosedur ini dapat mengembalikan mineral gigi yang hilang. Caranya, dengan mengoleskan fluoride dan vitamin pada bagian gigi yang memiliki karies dan sekitarnya.Sayangnya, prosedur ini hanya efektif jika dibarengi dengan perubahan pola makan, seperti mengurangi makanan manis. Selain itu, kamu perlu menyikat gigi dua kali dengan pasta gigi ber-fluoride agar hasilnya lebih maksimal.
- Penambalan sealant gigi. Prosedur ini bisa dilakukan apabila karies gigi terdapat di celah fissure gigi dalam dan daerah pit. Tujuan perawatan gigi ini untuk mencegah agar makanan tidak masuk atau terjebak di celah sehingga menimbulkan karies baru.
- Tambal gigi. Karies dapat membuat gigi berlubang. Sebelum makin parah, biasanya dokter akan menyarankan gigi tersebut ditambal untuk mencegah masalah lainnya atau membuat lubang makin parah.
- Perawatan saluran akar. Karies gigi dapat berkembang menjadi gigi berlubang. Jika tidak ditangani, hal ini dapat merusak saraf yang ada di akar gigi. Apabila hal tersebut terjadi, dokter gigi akan menyarankan untuk melakukan perawatan saluran akar. Pada prosedur ini, dokter akan mengangkat saraf yang rusak, lalu diakhiri dengan memasang mahkota gigi palsu di area gigi yang kena.
- Cabut gigi. Kalau kerusakan sudah makin parah, dokter mungkin menyarankan cabut gigi. Hal ini dilakukan agar karies tidak menyebar dan mencegah risiko infeksi ke tulang rahang. Sayangnya, pencabut dapat membuat gigi lain bergeser. Oleh karena itu, biasanya dokter juga menyarankanmu untuk memasang gigi tiruan atau implan di area tersebut.
Cara Mencegah Karies Gigi
Karies gigi dapat dicegah melalui hal-hal sederhana. Menurut Cleveland Clinic, berikut cara mencegah karies gigi yang dapat diterapkan setiap harinya:
- Menjaga kebersihan mulut dengan cara menyikat gigi atau flossing secara teratur
- Sikat gigi dengan pasta gigi ber-fluoride minimal dua kali sehari, setiap selesai makan dan minum
- Kurangi konsumsi makanan manis dan bertepung
- Lakukan pemeriksaan gigi rutin dua kali dalam setahun
- Kunyah permen karet xylitol bersama menggunakan produk ber-fluoride dan obat kumur antibakteri untuk mencegah karies dan gigi berlubang.
Karies gigi dapat menyebabkan beberapa komplikasi, seperti nyeri hingga menimbulkan abses. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pencegahan agar terhindar dari karies gigi. Semoga penjelasan PUTIH Dental ini bermanfaat!