Karies Gigi pada Anak: Cara Mencegah, Penyebab dan Gejala

Breadcrumb
Karies Gigi pada Anak: Cara Mencegah, Penyebab dan Gejala

Karies gigi pada anak bisa menyebabkan rusaknya jaringan yang lebih dalam lagi jika tanpa melalui penanganan yang tepat. Selain itu, karies gigi juga berdampak pada aktivitas sosial anak dan dapat menyebabkan turunnya kepercayaan diri si kecil.

Mari simak penjelasan lebih lanjut mengenai penyebab, gejala, dan cara mengatasi karies gigi pada anak!

Apa Itu Karies Gigi? 

Karies gigi adalah suatu kondisi di mana gigi mengalami kerusakan dan pembusukan pada lapisan luar dan dalamnya, yang umumnya dikenal sebagai gigi berlubang. Gangguan ini dapat mencapai tingkat yang mengenai saraf gigi. 

Bakteri, terutama Streptococcus mutans, menjadi pemicu umum terjadinya karies gigi dengan menghasilkan zat asam. Bakteri ini berkembang biak di rongga mulut dan menyerang sisa-sisa makanan yang menempel pada permukaan gigi. 

Akibatnya, paparan zat asam bersama dengan makanan dan minuman asam dapat mengakibatkan hilangnya mineral pada gigi, yang menyebabkan terbentuknya karies gigi. 

Karies gigi tidak hanya terjadi pada orang dewasa, tapi juga umum terjadi pada anak-anak. 

Penyebab Karies Gigi pada Anak

Penyebab Karies Gigi pada Anak

Karies gigi pada anak terjadi karena bakteri pada gigi berkumpul dan membentuk plak, menyebabkan demineralisasi atau kehilangan mineral pada gigi. 

Salah satu faktor utama yang meningkatkan risiko karies gigi pada anak adalah kebiasaan sering mengonsumsi makanan manis. 

Makanan manis yang masuk ke dalam mulut memberikan sumber energi bagi bakteri. Akibatnya, dengan konsumsi makanan manis yang sering, bakteri memiliki lebih banyak energi untuk menghasilkan asam. 

Asam ini kemudian menyebabkan hilangnya mineral pada gigi dan terbentuknya lubang pada gigi. Gula dari makanan manis yang menempel pada gigi juga memfasilitasi pembentukan plak oleh bakteri. 

Selain faktor makanan, penyebab karies pada anak juga dapat disebabkan oleh kurangnya perhatian terhadap kebersihan mulut dan gigi. 

Gejala Karies Gigi pada Anak

Gejala karies gigi pada anak dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahannya. Berikut beberapa gejala umumnya:

  • Sensasi nyeri pada gigi ketika mengonsumsi makanan atau minuman yang manis, dingin, atau panas.
  • Timbulnya bintik-bintik putih pada gigi, yang merupakan tanda awal dari kerusakan enamel (lapisan terluar gigi).
  • Terbentuknya lubang kecil yang terlihat dengan jelas pada gigi, umumnya berwarna cokelat. 

Perlu diingat bahwa gejala karies gigi dapat bervariasi, dan deteksi dini serta perawatan yang tepat sangat penting untuk mencegah perkembangan lebih lanjut dari masalah kesehatan gigi pada anak.

Baca Juga: Bedah Mulut: Pengertian, Tujuan, Jenis dan Kapan Perlu Melakukannya

Cara Mencegah dan Mengatasi Karies Gigi pada Anak

Cara Mencegah dan Mengatasi Karies Gigi pada Anak

Dilansir dari Raising Children, berikut beberapa cara mencegah karies gigi pada anak:

  • Pastikan untuk membersihkan gigi dan gusi setiap hari sebagai bagian dari rutinitas perawatan oral anak. 
  • Pilihlah makanan yang sehat dan rendah gula, dan upayakan untuk mengembangkan kebiasaan makan yang baik demi kesehatan gigi dan gusi mereka. 
  • Lakukan pemeriksaan rutin ke dokter gigi untuk memastikan kesehatan gigi yang optimal, paling tidak dua kali dalam setahun.

Penting untuk membersihkan dan merawat gigi anak-anak sejak dini, karena hal ini akan membantu membentuk kebiasaan perawatan gigi yang baik sepanjang hidup mereka. 

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, kamu bisa menjaga kesehatan gigi dan gusi, serta membentuk pola hidup yang mendukung kesehatan gigi seumur hidup.

Sementara itu, ada dua cara mengatasi karies gigi pada anak, yaitu:

1. Restorasi Langsung

Prosedur ini melibatkan penempatan tambalan gigi secara langsung ke dalam lubang gigi. Tambalan ini dapat terbuat dari berbagai bahan seperti perak, asam akrilik, atau resin. 

Proses ini biasanya dapat diselesaikan dalam satu kunjungan ke dokter gigi. Meskipun demikian, penting untuk tetap melakukan pemeriksaan gigi rutin guna memastikan bahwa tambalan tetap terpasang dengan baik.

2. Restorasi Tidak Langsung

Restorasi tidak langsung melibatkan pemasangan inlay, onlay, mahkota gigi tiruan, atau veneer pada gigi yang rusak. Proses ini mungkin memerlukan dua atau lebih kunjungan ke dokter gigi. 

Pada kunjungan pertama, dokter akan mempersiapkan gigi sesuai dengan kondisinya, sementara pada pertemuan berikutnya, restorasi sebenarnya akan diterapkan.

Bila anak mengalami karies gigi, konsultasikan langsung pada dokter gigi di Klinik Gigi PUTIH Dental untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Jangan membiarkan masalah karies gigi terlalu lama!

Dampak Karies Gigi pada Anak

Karies gigi pada anak bukan hanya memberikan dampak estetis dengan membuat gigi anak terlihat kecokelatan dan tidak enak dilihat, tapi juga dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan lainnya yang tidak terbatas pada masalah gigi dan mulut saja. 

Dampak karies gigi pada anak sendiri meliputi gigi berlubang, bergesernya ruang gigi, gangguan asupan gizi karena anak sulit makan, gangguan terhadap aktivitas anak, sampai kurangnya rasa percaya diri anak.

Itulah tadi informasi dan penjelasan lengkap mengenai karies gigi pada anak mulai dari penyebabnya, gejala, sampai cara mencegah dan mengatasi karies gigi pada anak. Semoga informasi dari PUTIH Dental di atas bermanfaat, ya.