
Sepsis mungkin terdengar seperti istilah medis berat yang jarang dikaitkan dengan kesehatan gigi. Padahal, infeksi pada gigi yang dibiarkan begitu saja dapat menjadi pintu masuk terjadinya sepsis, yakni infeksi sistemik yang bisa mengancam jiwa. Salah satu penyebabnya adalah sepsis gigi, kondisi yang sering tidak disadari karena diawali oleh masalah sederhana seperti gigi berlubang atau abses. Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai pengertian, penyebab, gejala, serta pentingnya penanganan dini sepsis gigi sebelum berkembang menjadi lebih parah.
Apa Itu Sepsis Gigi?
Sepsis gigi adalah infeksi serius yang berasal dari rongga mulut dan menyebar ke aliran darah, menyebabkan reaksi sistemik yang bisa membahayakan tubuh. Dalam banyak kasus, sepsis gigi diawali dari infeksi lokal, seperti abses gigi (kantung nanah akibat infeksi bakteri), yang tidak segera diobati.
Infeksi ini kemudian bisa menyebar ke jaringan sekitar, seperti rahang, wajah, dan leher, hingga masuk ke aliran darah. Ketika bakteri dan toksinnya menyebar ke seluruh tubuh melalui darah, sistem imun merespons secara ekstrem dan dapat menyebabkan penurunan fungsi organ, tekanan darah rendah, hingga syok septik yang berpotensi fatal.
Baca Juga: Kenapa Warna Gigi Bisa Berbeda? Ini Penyebabnya!
Penyebab Sepsis Gigi
Ada beberapa kondisi dan kebiasaan yang menjadi penyebab atau pemicu sepsis gigi, antara lain:
1. Abses Gigi
Penyebab paling umum sepsis gigi adalah abses, yaitu infeksi bernanah yang terjadi pada akar gigi atau jaringan gusi. Jika abses tidak diobati, bakteri bisa masuk ke pembuluh darah dan menyebar ke seluruh tubuh.
2. Gigi Berlubang yang Parah
Karies atau gigi berlubang yang dalam dapat mencapai pulpa gigi (bagian terdalam gigi yang berisi saraf dan pembuluh darah), memicu infeksi yang dapat berkembang menjadi sepsis jika bakteri menyebar.
3. Periodontitis (Penyakit Gusi)
Infeksi kronis pada gusi dan tulang penyangga gigi bisa menjadi pintu masuk bakteri ke jaringan lebih dalam, termasuk pembuluh darah, sehingga meningkatkan risiko sepsis.
4. Trauma atau Luka pada Mulut
Luka terbuka, misalnya akibat prosedur gigi yang tidak steril atau cedera, juga dapat menjadi jalur masuk bakteri ke sistem sirkulasi tubuh.
5. Sistem Imun yang Lemah
Orang dengan daya tahan tubuh rendah, seperti penderita diabetes, HIV/AIDS, pasien kemoterapi, atau lansia, lebih rentan mengalami infeksi gigi yang berkembang menjadi sepsis.
Gejala Sepsis Gigi yang Perlu Diwaspadai
Gejala awal sepsis gigi sering kali mirip dengan infeksi gigi biasa. Namun, saat infeksi mulai menyebar ke tubuh, gejala akan menjadi lebih serius dan sistemik.
1. Nyeri Gigi yang Parah
Nyeri gigi akibat infeksi biasanya bersifat tajam, berdenyut, dan tidak membaik meskipun sudah minum obat pereda nyeri. Rasa sakit bisa menyebar ke rahang, telinga, bahkan leher.
2. Bengkak di Wajah atau Gusi
Infeksi menyebabkan peradangan dan penumpukan nanah, sehingga wajah terlihat asimetris dan gusi menjadi bengkak, kemerahan, serta nyeri saat disentuh.
3. Demam dan Menggigil
Tubuh merespons infeksi dengan demam sebagai mekanisme pertahanan alami. Pada tahap lanjut, pasien bisa mengalami demam tinggi disertai menggigil.
4. Detak Jantung Meningkat dan Pernapasan Cepat
Tanda-tanda ini menunjukkan sistem imun sedang bekerja keras melawan infeksi yang telah menyebar ke aliran darah.
5. Kelelahan Ekstrem dan Bingung
Infeksi sistemik bisa memengaruhi fungsi otak, menyebabkan rasa bingung, sulit berkonsentrasi, bahkan penurunan kesadaran.
6. Tekanan Darah Menurun
Gejala ini menandakan sepsis telah memasuki tahap berbahaya, yaitu syok septik. Penurunan tekanan darah drastis bisa menyebabkan kerusakan organ.
Baca Juga: Fakta Unik: Gigi Seunik Sidik Jari, Tidak Ada yang Sama!
Mengapa Sepsis Gigi Harus Segera Diobati?
Sepsis bukanlah kondisi yang bisa sembuh sendiri. Tanpa penanganan medis, sepsis gigi bisa menyebabkan:
- Kerusakan permanen pada jaringan dan organ
- Penyebaran infeksi ke otak (meningitis) atau jantung (endokarditis)
- Kematian akibat syok septik
Karena itu, sangat penting untuk segera memeriksakan diri ke dokter gigi jika mengalami infeksi gigi yang tak kunjung membaik, terlebih jika disertai demam dan bengkak wajah.
Pencegahan Sepsis Gigi: Cegah Sebelum Parah
Meskipun terdengar menyeramkan, sepsis gigi sebenarnya sangat bisa dicegah. Berikut beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan:
- Menjaga kebersihan gigi dan mulut secara rutin
Sikat gigi dua kali sehari dengan pasta gigi berfluoride dan bersihkan sela gigi dengan benang gigi. - Rutin kontrol ke dokter gigi setiap 6 bulan
Deteksi dini bisa mencegah infeksi berkembang lebih parah. - Segera tangani gigi berlubang atau abses
Jangan tunda perawatan jika mengalami nyeri, pembengkakan, atau tanda infeksi lainnya. - Hindari kebiasaan buruk seperti merokok
Merokok bisa memperburuk kesehatan gusi dan memperlambat penyembuhan luka di mulut.
Periksa Gigi di PUTIH Dental Sekarang Juga
Jangan sepelekan infeksi gigi sekecil apa pun, karena bisa berdampak serius pada kesehatan tubuh secara keseluruhan. Sepsis gigi adalah contoh nyata bagaimana masalah kecil bisa berkembang menjadi kondisi yang mengancam jiwa jika diabaikan.
Kini, kamu bisa mendapatkan perawatan gigi menyeluruh di PUTIH Dental, termasuk penanganan infeksi gigi dan pencegahannya. PUTIH Dental telah membuka cabang ke-3 di Cikajang, Jakarta Selatan dengan fasilitas yang lebih luas dan modern. Dapatkan perawatan gigi tanpa rasa sakit (painless treatment), tenaga profesional berpengalaman, dan harga yang tetap terjangkau.
Yuk, jangan tunggu sampai gigi kamu bermasalah parah. Buat janji temu sekarang juga di cabang PUTIH Dental terdekat dan jaga kesehatan gigimu dengan layanan berkualitas terbaik!