Hati-Hati! Ini Daftar Obat yang Bisa Diam-Diam Merusak Gigi Kamu

Breadcrumb

Obat biasanya dikonsumsi untuk membantu tubuh pulih dari penyakit. Tapi, tahukah kamu bahwa beberapa jenis obat justru bisa memberikan dampak negatif terhadap kesehatan gigi? Mulai dari menyebabkan gigi berlubang, gigi berubah warna, hingga membuat gigi rapuh dan rentan patah. Efek ini seringkali tidak disadari karena kerusakannya terjadi perlahan. Maka dari itu, penting untuk mengetahui jenis-jenis obat yang dapat merusak gigi dan bagaimana cara mengatasinya.

Kenapa Obat Bisa Bikin Gigi Rusak?

Obat bisa berdampak buruk pada gigi karena berbagai alasan. Ada obat yang mengganggu produksi air liur, ada juga yang mengandung zat asam atau gula tinggi. Air liur berfungsi menjaga kebersihan mulut secara alami. Jika produksinya terganggu, mulut menjadi kering (xerostomia) dan bakteri lebih mudah berkembang biak. Hal ini mempercepat terjadinya kerusakan pada gigi dan gusi.

Selain itu, beberapa obat memiliki efek kimiawi langsung pada jaringan keras gigi. Misalnya, antibiotik jenis tertentu bisa menyebabkan perubahan warna gigi jika digunakan dalam jangka panjang. Maka dari itu, memahami dampak jangka panjang dari obat yang kita konsumsi penting agar kesehatan gigi tetap terjaga.

Baca Juga: Stomatitis, Pengertian, Penyebab dan Cara Mengobatinya

Jenis Obat yang Berpotensi Merusak Gigi

1. Obat Antihistamin

Obat ini biasa digunakan untuk mengatasi alergi. Namun, antihistamin seperti loratadine atau diphenhydramine bisa menurunkan produksi air liur, menyebabkan mulut kering. Kondisi ini membuat plak lebih mudah menempel di gigi dan memicu gigi berlubang.

2. Obat Antidepresan dan Antiansietas

Obat-obatan seperti fluoxetine, sertraline, dan diazepam sering dikaitkan dengan xerostomia. Mulut yang terus-menerus kering dalam jangka panjang bisa menyebabkan kerusakan email gigi, bau mulut, dan peradangan gusi.

3. Antibiotik Tetrasiklin

Tetrasiklin adalah antibiotik yang dulu banyak digunakan untuk mengobati infeksi. Sayangnya, jika dikonsumsi anak-anak atau ibu hamil, obat ini bisa menyebabkan perubahan warna gigi secara permanen (bercak kecoklatan atau keabu-abuan).

4. Obat Batuk dan Sirup dengan Kandungan Gula Tinggi

Banyak sirup obat batuk mengandung gula dan asam sitrat. Konsumsi berulang dapat meningkatkan risiko gigi berlubang, terutama jika tidak dibersihkan dengan baik setelahnya.

5. Obat untuk Tekanan Darah Tinggi

Beberapa jenis obat antihipertensi, terutama jenis calcium channel blocker, dapat menyebabkan pembengkakan gusi atau gingival hyperplasia. Hal ini membuat kebersihan gigi sulit dijaga, sehingga lebih rentan terhadap infeksi.

6. Obat Kemoterapi dan Radioterapi

Pasien yang menjalani pengobatan kanker biasanya mengalami efek samping pada gigi dan mulut seperti sariawan, gigi sensitif, hingga kerusakan email. Radiasi pada area kepala dan leher dapat merusak kelenjar ludah secara permanen.

Baca Juga: Gigi Ngilu Saat Mengunyah, Penyebab dan Cara Mengatasinya

Gejala Kerusakan Gigi Akibat Obat yang Harus Diwaspadai

Banyak orang tidak menyadari bahwa gangguan pada gigi dan mulut yang mereka alami bisa jadi disebabkan oleh obat-obatan yang dikonsumsi secara rutin. Efeknya mungkin tidak langsung terasa, namun dalam jangka panjang bisa menyebabkan kerusakan permanen pada gigi dan jaringan di sekitarnya. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan beberapa gejala awal berikut ini:

1. Mulut Terasa Kering Sepanjang Hari (Xerostomia)
Obat-obatan seperti antihistamin, antidepresan, dan obat tekanan darah tinggi kerap menghambat produksi air liur. Padahal, air liur sangat penting untuk menjaga pH mulut tetap netral dan membantu melindungi permukaan gigi dari asam dan bakteri. Jika mulut kering dibiarkan terus-menerus, plak dan bakteri akan lebih cepat menumpuk dan memicu kerusakan gigi.

2. Gigi Terasa Lebih Sensitif terhadap Makanan Panas atau Dingin
Sensitivitas gigi bisa terjadi akibat penipisan email gigi, yang merupakan lapisan pelindung terluar gigi. Beberapa obat, terutama obat-obatan yang bersifat asam atau mengandung pemanis buatan seperti sirup obat batuk, dapat mengikis email seiring waktu. 

3. Muncul Bercak Putih, Kuning, atau Kecoklatan pada Permukaan Gigi
Perubahan warna ini bisa menjadi tanda awal demineralisasi gigi, atau bahkan kerusakan email yang lebih dalam. Misalnya, penggunaan antibiotik seperti tetrasiklin pada anak-anak atau ibu hamil dapat menyebabkan perubahan warna gigi secara permanen.

4. Gusi Mudah Berdarah atau Terlihat Membengkak
Beberapa obat, seperti calcium channel blockers (untuk tekanan darah tinggi), bisa menyebabkan pembesaran gusi (gingival hyperplasia), yang membuat pembersihan gigi jadi sulit dan meningkatkan risiko radang gusi. 

5. Permukaan Gigi Terasa Kasar dan Tidak Rata
Jika permukaan gigi mulai terasa seperti tidak rata, berpori, atau seperti terkikis, bisa jadi itu tanda awal erosi gigi. Obat yang bersifat asam atau menyebabkan mual dan muntah berulang (seperti kemoterapi) dapat mempercepat proses ini. 

6. Bau Mulut yang Tidak Kunjung Hilang Meski Sudah Sikat Gigi
Mulut kering akibat obat atau penumpukan plak karena gangguan gusi bisa menimbulkan bau mulut kronis (halitosis).

Gejala-gejala di atas sering kali dianggap sepele atau disalahartikan sebagai masalah kebersihan mulut biasa. Namun, jika kamu tengah rutin mengonsumsi obat tertentu dan merasakan satu atau lebih dari gejala tersebut secara terus-menerus, jangan tunda untuk konsultasi ke dokter gigi. Penanganan sejak dini bisa mencegah kerusakan yang lebih parah dan biaya perawatan yang lebih besar di kemudian hari.

Tips Mencegah Kerusakan Gigi Akibat Obat

Berikut ini beberapa langkah pencegahan agar gigi tetap sehat meskipun harus rutin mengkonsumsi obat:

  1. Banyak minum air putih
    Air membantu menjaga kelembapan mulut dan mendukung produksi air liur alami. Pastikan kamu tetap terhidrasi, terutama jika mengonsumsi obat yang menyebabkan mulut kering.
  2. Kunyah permen bebas gula atau permen karet xylitol
    Ini dapat merangsang produksi air liur dan membantu membersihkan sisa makanan di mulut.
  3. Sikat gigi minimal dua kali sehari dan gunakan benang gigi
    Pastikan kamu menjaga kebersihan gigi dan mulut secara konsisten, terutama setelah minum obat sirup atau manis.
  4. Gunakan pasta gigi khusus untuk gigi sensitif atau fluoride tinggi
    Pasta gigi dengan kandungan fluoride membantu memperkuat email dan mencegah gigi berlubang.
  5. Konsultasi dengan dokter atau apoteker
    Jika kamu khawatir tentang efek samping obat terhadap gigi, tanyakan alternatif obat yang lebih ramah terhadap kesehatan mulut.
  6. Periksa rutin ke dokter gigi
    Ini sangat penting untuk mendeteksi kerusakan sedini mungkin sebelum menjadi parah.

Obat memang penting untuk proses penyembuhan, namun jangan abaikan efek sampingnya terhadap gigi dan mulut. Memahami obat yang kamu konsumsi dan menjaga kebersihan gigi secara menyeluruh adalah langkah penting untuk tetap sehat secara keseluruhan. Jangan tunggu sampai kerusakan makin parah. Yuk, periksa kondisi gigimu secara berkala di Klinik Gigi PUTIH Dental! Di sini, kamu bisa mendapatkan pelayanan painless treatment yang nyaman, dengan kualitas tinggi tapi tetap affordable. Ditangani langsung oleh dokter gigi berpengalaman dan fasilitas lengkap untuk segala jenis perawatan.

Kini Klinik Gigi PUTIH Dental hadir juga dengan cabang baru ke-3 di Cikajang, Jakarta Selatan. Kliniknya lebih luas, modern, dan dilengkapi teknologi terkini. Langsung saja booking appointment di cabang terdekat dan pastikan gigimu tetap sehat, meskipun sedang rutin mengkonsumsi obat. Karena senyum sehat adalah investasi jangka panjang. Jangan abaikan kesehatan gigimu lindungi mulai hari ini bersama Klinik Gigi PUTIH Dental!