
Memiliki gigi putih dan bersih tentu jadi dambaan banyak orang. Namun, bagaimana jika warna putih tersebut justru tampak tidak merata? Alih-alih terlihat sehat, gigi tampak seperti belang karena adanya bercak putih yang mencolok. Fenomena ini disebut sebagai “white spot” atau bercak susu pada gigi.
Meskipun tidak selalu menimbulkan rasa sakit, bercak susu bisa mengganggu estetika senyum. Bahkan dalam beberapa kasus, white spot bisa menjadi indikasi awal kerusakan enamel yang lebih serius.
Apa Itu Bercak Susu/White Spot pada Gigi?
Bercak susu atau white spot adalah area putih matte yang muncul di permukaan gigi, biasanya di area depan gigi. Warna putih ini berbeda dari warna putih alami gigi karena tampak lebih mencolok dan tidak merata. Kondisi ini bisa terjadi pada anak-anak maupun orang dewasa dan merupakan tanda adanya demineralisasi enamel, yaitu proses di mana mineral seperti kalsium dan fosfat keluar dari permukaan gigi.
White spot tidak hanya mengganggu penampilan, tapi juga bisa menjadi sinyal awal terbentuknya karies gigi jika tidak ditangani dengan baik.
Baca Juga: Tambal Gigi Anak, Pentingnya Merawat Kesehatan Gigi Si Kecil
Penyebab Munculnya Bercak Susu
Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan munculnya bercak susu, di antaranya:
1. Penumpukan Plak dan Kurangnya Kebersihan Gigi
Salah satu penyebab paling umum adalah akumulasi plak akibat menyikat gigi yang tidak optimal, terutama di sekitar kawat gigi (braces). Bakteri dalam plak mengeluarkan asam yang bisa mengikis enamel dan membentuk white spot.
2. Konsumsi Makanan dan Minuman Asam atau Manis Berlebihan
Makanan manis dan asam mempercepat demineralisasi gigi. Gula yang dikonsumsi bakteri akan diubah menjadi asam dan menyebabkan kerusakan enamel.
3. Penggunaan Fluoride Berlebihan (Fluorosis)
Khususnya pada anak-anak, paparan fluoride yang terlalu tinggi saat masa pembentukan gigi bisa menyebabkan fluorosis, yang tampak sebagai bercak putih di gigi.
4. Karang Gigi dan Karies Awal
White spot juga bisa menjadi bentuk awal karies. Enamel yang mulai terkikis akan menampakkan bercak yang lebih terang dari bagian sekitarnya.
5. Hipoplasia Enamel
Kondisi ini terjadi saat enamel tidak berkembang secara sempurna. Biasanya berkaitan dengan masalah kesehatan selama kehamilan, kelahiran prematur, atau kekurangan nutrisi pada masa kanak-kanak.
Cara Mengatasi dan Mencegah Bercak Susu
Penanganan white spot tergantung pada tingkat keparahannya. Beberapa metode penanganan yang umum dilakukan di klinik gigi antara lain:
1. Remineralisasi dengan Pasta Gigi Khusus
Untuk bercak putih yang masih ringan, pasta gigi dengan kandungan fluoride, kalsium, dan fosfat bisa membantu proses remineralisasi, yaitu mengembalikan mineral yang hilang dari permukaan gigi.
- Gunakan secara rutin setiap hari.
- Lebih optimal bila pemakaian dipantau oleh dokter gigi, terutama pada anak-anak.
- Beberapa pasta gigi profesional juga mengandung bahan aktif tambahan seperti nano-hydroxyapatite untuk perlindungan ekstra.
2. Perawatan Topikal di Klinik
Dokter gigi dapat mengaplikasikan fluoride berkonsentrasi tinggi atau bahan aktif seperti CPP-ACP (Casein Phosphopeptide-Amorphous Calcium Phosphate).
- Bertujuan mempercepat remineralisasi dan mencegah berkembangnya bercak menjadi lubang gigi.
- Aman untuk anak-anak dan sering digunakan sebagai bagian dari perawatan gigi preventif.
3. Mikroabrasi
Untuk bercak yang lebih membandel di permukaan, mikroabrasi dapat digunakan.
- Merupakan teknik ringan yang mengikis lapisan tipis enamel dengan bahan abrasif khusus.
- Setelah proses ini, enamel akan terlihat lebih halus dan warna gigi tampak lebih merata.
- Prosedur ini aman, cepat, dan tidak membutuhkan anestesi.
4. Infiltrasi Resin (Icon Treatment)
Ini adalah solusi modern dan minim invasif untuk white spot.
- Resin khusus disuntikkan langsung ke pori-pori enamel yang terkena bercak putih.
- Tidak menggunakan bor atau pengikisan, sehingga tidak merusak struktur gigi.
- Hasil estetika terlihat langsung: bercak tersamarkan dan warna gigi tampak lebih merata.
5. Veneer atau Bonding Estetik
Jika bercak sudah permanen atau menutupi area luas, perawatan estetika seperti veneer atau bonding bisa jadi solusi terbaik.
- Veneer porselen: lapisan tipis seperti “kuku palsu” yang menempel di depan gigi untuk memperbaiki warna dan bentuk.
- Bonding resin: bahan komposit ditambahkan langsung ke permukaan gigi dan dibentuk agar tampak alami.
- Umumnya digunakan pada pasien dewasa karena sifatnya lebih invasif dan permanen.
Baca Juga: Mencegah dan Mengatasi Gigi Gigis dan Karies pada Anak
Perlukah White Spot Ditangani?
Meskipun white spot tidak selalu menyebabkan rasa sakit, bukan berarti bisa dibiarkan. Bercak putih merupakan tanda awal adanya masalah enamel, dan bila dibiarkan bisa berkembang menjadi lubang atau karies yang memerlukan perawatan lebih mahal. Selain itu, bagi sebagian orang, bercak ini cukup mengganggu kepercayaan diri, terutama saat berbicara atau tersenyum.
Pencegahan White Spot sejak Dini
Mencegah tentu lebih baik daripada mengobati. Beberapa langkah pencegahan white spot sejak dini antara lain:
1. Menjaga Kebersihan Gigi Secara Konsisten
Kebersihan mulut adalah fondasi utama untuk mencegah bercak putih.
- Biasakan menyikat gigi dua kali sehari, pagi dan malam sebelum tidur, menggunakan pasta gigi berfluoride.
- Gunakan teknik menyikat yang benar: sudut 45 derajat ke arah gusi, dengan gerakan memutar lembut.
- Bersihkan juga sela-sela gigi dengan benang gigi (dental floss) untuk menghindari plak yang tertinggal, terutama di area yang sulit dijangkau sikat.
2. Pemantauan Anak dalam Menggunakan Pasta Gigi
Fluoride memang penting untuk melindungi gigi dari asam dan membantu proses remineralisasi. Tapi pada anak-anak, penggunaannya harus diperhatikan secara khusus.
- Gunakan jumlah pasta gigi sebesar biji kacang (pea-sized) untuk anak usia di atas 3 tahun.
- Pastikan anak tidak menelan pasta gigi, karena asupan fluoride berlebih bisa memicu fluorosis, kondisi di mana enamel gigi berubah warna atau muncul bercak.
- Untuk anak di bawah 3 tahun, gunakan hanya sedikit sekali (seukuran butiran nasi), dan sebaiknya gunakan pasta gigi khusus anak dengan kadar fluoride rendah.
3. Rutin Cek ke Dokter Gigi
Pemeriksaan gigi setiap enam bulan adalah langkah penting untuk mendeteksi potensi white spot sedini mungkin.
- Dokter gigi bisa melihat tanda-tanda awal demineralisasi yang belum terlihat jelas oleh mata awam.
- Pemeriksaan rutin juga memungkinkan dokter memberikan tindakan pencegahan seperti aplikasi fluoride profesional atau sealant (pelapis gigi) pada anak-anak.
- Jika ditemukan bercak putih, tindakan sederhana seperti remineralisasi bisa segera dilakukan sebelum berkembang menjadi karies.
4. Pola Makan Sehat dan Teratur
Gizi juga berperan besar dalam menjaga kekuatan enamel gigi.
- Kurangi frekuensi konsumsi makanan manis dan lengket (permen, biskuit manis, minuman bersoda), terutama di antara waktu makan.
- Tingkatkan asupan makanan tinggi kalsium (seperti susu, keju, yoghurt), vitamin D (seperti telur, ikan), dan fosfat (kacang-kacangan, biji-bijian).
- Minum air putih yang cukup juga penting untuk membantu menjaga kebersihan mulut secara alami.
Bercak susu pada gigi mungkin terlihat sepele, tapi sebenarnya bisa menjadi tanda awal demineralisasi enamel yang berpotensi berkembang menjadi masalah gigi yang lebih serius jika tidak ditangani dengan tepat. Baik pada anak-anak maupun orang dewasa, white spot dapat mengganggu penampilan sekaligus menjadi indikasi adanya gangguan kesehatan gigi. Karena itu, penting untuk tidak menunda pemeriksaan semakin cepat terdeteksi, semakin ringan penanganannya.
Jika kamu atau anakmu mulai menunjukkan tanda-tanda bercak putih pada gigi, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter gigi. Di Klinik Gigi PUTIH Dental, kamu akan mendapatkan perawatan menyeluruh untuk white spot, baik secara medis maupun estetika dengan pilihan metode terkini mulai dari remineralisasi dan infiltrasi resin (Icon treatment), hingga solusi estetika seperti veneer dan bonding resin, sesuai dengan kebutuhan dan kondisi masing-masing pasien.
Untuk si kecil, kamu juga bisa mempercayakan perawatan gigi ke PUTIH Junior, layanan khusus anak dari PUTIH Dental yang dirancang dengan pendekatan ramah anak, suasana nyaman, dan tim dokter berpengalaman dalam menangani pasien anak-anak. Pemeriksaan dan edukasi sejak dini di PUTIH Junior bisa menjadi langkah penting untuk mencegah munculnya white spot maupun gangguan tumbuh kembang gigi anak lainnya.
Kini, PUTIH Dental telah membuka cabang ke-3 di Cikajang, Jakarta Selatan, dengan ruang praktik yang lebih luas, fasilitas modern, dan tenaga medis profesional. Perawatan dilakukan dengan pendekatan painless treatment yang tetap terjangkau tanpa mengorbankan kualitas.
Segera buat janji temu di cabang terdekat dan mulailah perjalanan menuju senyum sehat, bersih, dan bebas bercak untuk kamu dan si kecil.