
Cabut gigi sering dianggap prosedur ringan dan umum di dunia kedokteran gigi. Tapi, bagaimana jika pasien memiliki riwayat darah tinggi (hipertensi)? Apakah tetap aman dilakukan? Apakah ada risiko tambahan? Banyak pasien datang ke klinik dalam kondisi darurat gigi, seperti nyeri karena gigi berlubang parah atau impaksi, tapi setelah dicek, tekanan darahnya sedang tinggi. Lalu muncul pertanyaan: “Dok, kalau darah saya tinggi, masih bisa dicabut nggak ya?”
Artikel ini akan menjawab tuntas pertanyaan tersebut, lengkap dengan alasan medisnya dan bagaimana seharusnya penanganan dilakukan—tentunya sesuai standar di PUTIH Dental, tempat senyum sehat dimulai.
Baca Juga: Cara Menggunakan Benang Gigi, Persiapan dan Manfaatnya
Risiko Cabut Gigi Saat Darah Tinggi
Darah tinggi bukan hanya soal tekanan di pembuluh darah, tapi juga menyangkut resiko perdarahan, komplikasi jantung, dan penyembuhan luka. Saat tekanan darah berada di atas angka normal (yakni lebih dari 140/90 mmHg), tindakan bedah kecil seperti pencabutan gigi bisa menjadi berisiko.
Berikut ini adalah beberapa risiko utama jika cabut gigi dilakukan saat tekanan darah sedang tinggi:
1. Perdarahan Berlebih
Tekanan darah tinggi bisa menyebabkan pembuluh darah menjadi lebih rapuh dan mudah pecah. Saat gigi dicabut, luka terbuka pada gusi bisa mengalami perdarahan lebih banyak dari biasanya dan sulit dihentikan.
2. Stres yang Memicu Lonjakan Tekanan
Rasa cemas, nyeri, atau bahkan penggunaan anestesi bisa memicu stres pada tubuh pasien, yang justru bisa semakin menaikkan tekanan darah selama prosedur.
3. Komplikasi Kardiovaskular
Pada kasus tekanan darah sangat tinggi (misalnya di atas 180/110 mmHg), tindakan invasif bisa meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke mendadak, terutama jika pasien juga memiliki riwayat penyakit jantung.

Apakah Pasien Hipertensi Tidak Boleh Cabut Gigi?
Jawabannya: boleh, tapi dengan syarat tertentu dan pengawasan ketat. Tidak semua pasien hipertensi harus menunda pencabutan gigi, apalagi jika kondisinya sudah terkontrol dengan obat atau gaya hidup sehat.
Berikut beberapa hal penting yang harus dipastikan sebelum tindakan dilakukan:
- Tekanan darah harus stabil, idealnya di bawah 140/90 mmHg.
- Pasien rutin kontrol ke dokter dan mengonsumsi obat hipertensi dengan baik.
- Kondisi umum pasien dalam keadaan fit, tidak dalam kondisi stres berat atau kelelahan.
- Ada komunikasi yang jelas antara dokter gigi dan dokter umum/spesialis, terutama untuk kasus hipertensi berat atau disertai komplikasi lain.
Di PUTIH Dental, sebelum tindakan seperti pencabutan gigi dilakukan, tim kami selalu melakukan skrining tekanan darah sebagai prosedur standar. Jika hasilnya di atas normal, kami akan menunda tindakan dan memberikan edukasi lanjutan agar pasien bisa mendapatkan penanganan yang aman dan nyaman.
Baca Juga: Apakah Gigi Goyang Bisa Kembali Normal? Ini Solusinya!
Prosedur Aman Cabut Gigi untuk Pasien Hipertensi
Berikut langkah-langkah yang kami lakukan di PUTIH Dental agar pencabutan gigi aman bagi pasien dengan riwayat hipertensi:
1. Pemeriksaan Tekanan Darah Sebelum Tindakan
Setiap pasien akan dicek tekanan darahnya terlebih dahulu. Jika hasilnya tinggi, dokter akan menilai apakah tindakan bisa dilanjutkan atau perlu ditunda.
2. Konsultasi Lintas Profesi
Jika tekanan darah tidak stabil atau pasien mengonsumsi obat pengencer darah, dokter gigi kami akan berkomunikasi dengan dokter spesialis penyakit dalam atau dokter umum pasien untuk mendapatkan izin tindakan.
3. Penggunaan Anestesi yang Aman
Kami menggunakan anestesi lokal dengan dosis yang aman untuk pasien hipertensi, dan menghindari jenis anestesi dengan epinefrin tinggi yang bisa memicu lonjakan tekanan darah.
4. Manajemen Stres Pasien
PUTIH Dental selalu mengutamakan kenyamanan pasien. Kami menyediakan suasana klinik yang tenang, edukatif, dan ramah agar pasien tidak merasa cemas berlebihan. Pasien juga diberikan penjelasan yang lengkap agar merasa lebih tenang saat tindakan dilakukan.
5. Pemantauan Setelah Tindakan
Setelah cabut gigi, tekanan darah pasien akan dicek kembali. Tim kami juga akan memberikan panduan lengkap perawatan luka dan tanda-tanda bahaya yang harus diperhatikan di rumah.
Kapan Cabut Gigi Harus Ditunda?
Cabut gigi sebaiknya ditunda jika:
- Tekanan darah ≥180/110 mmHg.
- Pasien mengalami gejala seperti pusing berat, penglihatan kabur, atau detak jantung tidak teratur.
- Pasien belum mengonsumsi obat hipertensi selama beberapa hari.
- Pasien sedang dalam kondisi stres berat atau kelelahan ekstrem.
Dalam kasus seperti ini, pasien akan dirujuk untuk konsultasi terlebih dahulu ke dokter penyakit dalam. PUTIH Dental tidak akan mengambil risiko jika kondisi pasien tidak memungkinkan, karena keselamatan pasien adalah prioritas utama kami.
PUTIH Dental, Solusi Aman untuk Gigi dan Kesehatanmu
Gigi bermasalah memang bisa mengganggu, tapi keselamatan tetap nomor satu. Di PUTIH Dental, kami percaya bahwa perawatan gigi tidak boleh dipisahkan dari kondisi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Maka dari itu, setiap tindakan yang kami lakukan selalu mempertimbangkan faktor medis, termasuk tekanan darah pasien.
Kalau kamu punya riwayat hipertensi dan merasa perlu cabut gigi, jangan khawatir. Kami siap membantu dengan pendekatan holistik, aman, dan penuh empati. Yuk, konsultasi dulu bersama dokter gigi kami yang berpengalaman. Karena senyum sehat dimulai dari klinik yang mengerti kebutuhanmu. PUTIH Dental – Klinik Gigi Estetik & Kesehatan yang Peduli Seutuhnya