Abses Gigi: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Cara Mengobati

Breadcrumb

Ada beragam gangguan kesehatan yang terjadi pada gigi. Salah satunya adalah abses gigi. Kondisi ini umumnya berupa rongga berisi nanah yang ada di sekitar gigi dan gusi.

Sama seperti sakit gigi lainnya, abses gigi juga dapat menimbulkan rasa tidak nyaman bagi penderitanya. Jika tidak segera diobati, abses gigi dapat menimbulkan masalah gigi lainnya.

Sebagai antisipasi, tidak ada salahnya memahami apa itu abses gigi, mulai dari penyebab hingga cara mengobatinya. Ini penting diketahui mengingat abses gigi merupakan salah satu masalah gigi yang umum terjadi. Yuk, simak ulasan lengkapnya di bawah ini!

Apa Itu Abses Gigi?

Sebelum memahami lebih jauh terkait penyebab dan pengobatannya, penting tahu dulu apa itu abses gigi. Dilansir Cleveland Clinic, abses gigi adalah kantong atau rongga berisi nanas yang disebabkan oleh infeksi bakteri pada gigi dan gusi.

Abses gigi biasanya terlihat seperti benjolan berwarna merah mirip bisul ataupun jerawat. Selain membuat gigi yang terinfeksi sakit, abses juga dapat menyebar ke tulang sekitarnya maupun gigi sebelahnya. Hal tersebut tentu membuat penderitanya kesakitan.

Menambahkan dari Healthline, abses gigi bisa menyebabkan nyeri sedang hingga parah. Rasa sakitnya bahkan bisa menjalar hingga ke leher maupun telinga penderita.

Ada tiga macam abses gigi yang umum dialami oleh penderitanya. Menurut Healthline, berikut tiga jenis abses gigi:

  • Abses periapikal adalah abses yang terjadi di ujung akar gigi
  • Abses periodontal merupakan abses yang terjadi pada gusi di sebelah akar gigi. Namun, bisa pula menyebar ke jaringan atau tulang di sekitarnya
  • Abses gingiva ialah abses yang terjadi pada area gusi.

Penyebab Abses Gigi

Setelah memahami apa itu abses gigi, maka kamu perlu tahu penyebabnya. Menurut Cleveland Clinic, apa pun yang memyebabkan gigi berlubang dapat membuat bakteri masuk ke gigi sehingga memicu abses. Adapun penyebab abses gigi meliputi beberapa hal berikut.

1. Gigi Berlubang Cukup Parah

Penyebab abses gigi yang paling umum yaitu gigi berlubang atau kerusakan gigi cukup parah. Abses gigi berlubang dapat menciptakan rongga yang bisa menghancurkan permukaan gigi.

Hal tersebut umumnya terjadi ketika bakteri memecah gula yang terdapat pada makanan dan minuman sehingga meningkatkan keasaman pada area mulut. Tingkatan keasaman yang tinggi tersebut dapat menyerang enamel dan membuat gigi berlubang.

2. Gigi Patah Atau Retak

Penyebab abses pun berkaitan dengan gigi berlubang. Ketika ada bagian gigi yang patah atau retak, maka bakteri bisa masuk ke lubang tersebut. Selanjutnya, bakteri bisa menyerang pulpa atau jaringan dalam sehingga memicu abses gigi.

3. Penyakit Gusi Atau Periodontal

Penyakit gusi umumnya berupa infeksi atau pembengkakan jaringan yang terjadi sekitar gigi. Apabila penyakit ini tidak diatasi, maka bakteri akan masuk ke jaringan yang lebih dalam sehingga memicu abses.

4. Cedera pada Gigi

Cedera gigi bisa terjadi akibat benturan atau terjadi. Walau mungkin tidak terlihat retakan pada gigi, hal ini bisa melukai bagian pulpa bagian dalam. Apabila terdapat goresan pada pulpa, maka jaringan gigi jadi rentan terhadap infeksi. Disadari atau tidak, ini jelas bisa memicu abses gigi.

Gejala Abses Gigi

Apakah abses gigi berbahaya? Walau tidak selalu, gejala abses gigi umumnya dapat menyebabkan rasa sakit pada gigi, seperti berdenyut dan ditekan. Hal ini bisa menjalar ke rahang atau bagian lain di wajah, tepatnya di sisi yang mengalami abses, melansir Webmd.

Di luar hal itu, abses gigi juga dapat memicu gejala lainnya. Berikut uraiannya menurut Webmd:

  • Pembengkakan pada area sekitar gigi dan gusi
  • Gusi berwarna kemerahan
  • Demam
  • Pembengkakan di kelenjar getah bening
  • Kesulitan menelan hingga bernapas
  • Gigi atau gusi jadi lebih sensitif terhadap suhu panas atau dingin
  • Gusi bengkak
  • Napas bau
  • Rasa sakit makin bertambah ketika berbaring
  • Mulut terasa aneh
  • Bengkak di sekitar leher dan bawah rahang.

Selain hal di atas, abses gigi juga bisa menyebabkan benjolan di sekitar gusi. Jika ditekan, benjolan tersebut akan mengeluarkan cairan alias nanah.

Apabila terjadi pembengkakan di wajah dan kamu mulai demam atau kesulitan bernapas dan menelan, sebaiknya segera ke dokter atau klinik gigi terpercaya. Pasalnya, hal tersebut menandakan bahwa infeksi telah menyebar di bagian tubuh lainnya.

Diagnosis Abses Gigi

Abses gigi perlu segera diobati. Menurut laman Kemenkes, dokter biasanya akan melakukan anamnesis atau pemeriksaan fisik terlebih dulu untuk diagnosa abses gigi.

Selain itu, dokter juga akan melakukan pemeriksaan lanjutan sebagai penunjang diagnosanya. Adapun hal yang dilakukan yaitu sebagai berikut:

  • Rontgen gigi adalah memindai rahang atas dan bawah menggunakan sinar-X. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui infeksi yang terjadi apakah telah menyebar ke bagian lain atau belum.
  • CT scan adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan menggunakan sinar-X dan teknologi komputer untuk mendapatkan gambar tubuh. Pada abses gigi, hal ini dilakukan untuk mengetahui kemungkinan infeksi telah menyebar ke bagian leher atau area tubuh lainnya.

Pengobatan Abses Gigi

Dilansir Healthline, cara mengobati abses gigi biasa dilakukan dengan membersihkan infeksi untuk menghilangkan rasa sakitnya. Adapun metode yang dilakukan umumnya tergantung pada gejala yang dialami pasien.

Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan untuk mengecek separah apa infeksi menyebar. Selanjutnya, beberapa tindakan berikut mungkin dilakukan.

  • Mengeluarkan nanah. Hal utama yang dilakukan oleh dokter umumnya ialah mengeluarkan nanah pada abses. Dokter akan membuat sayatan kecil pada area gigi yang terkena abses untuk mengeluarkannya. Selanjutnya, area ini akan dibersihkan dengan larutan garam.
  • Perawatan saluran akar. Pada prosedur ini, dokter akan mengebor gigi yang terkena abses untuk mengeringkan dan mengangkat pulpa yang terinfeksi. Selanjutnya, dokter akan mengisi dan menutup pulpa serta jaringan akar menggunakan crown atau mahkota gigi.
  • Cabut gigi. Apabila gigi sudah terlanjur rusak, dokter mungkin akan mencabutnya sebelum membersihkan abses atau nanahnya. Ketika prosedur ini dilakukan, pasien dibius lokal melalui saraf di sekitar gigi yang dicabut guna mengurangi rasa sakit.
  • Pemberian antibiotik. Abses gigi dapat menyebar ke area lain di sekitarnya. Apabila imunitas sedang lemah, dokter pun akan meresepkan antibiotik oral untuk membantu mengatasinya absesnya.

Menambahkan dari Kemenkes, tetapi hal sebetulnya tidak diperlukan apabila sudah nanah sudah dikeluarkan. Kecuali jika infeksi telah menyebar.

Abses gigi perlu segera diatasi agar tidak menyebar ke area lainnya. Terlebih, masalah gigi ini juga bisa menyebabkan komplikasi serius, seperti kista gigi, sinusitis, hingga sepsis.

Oleh karena itu, penting untuk menjaga kesehatan gigi agar tidak terkena abses atau mengalami infeksi lainnya. Semoga ulasan dari PUTIH Dental mengenai apa itu abses gigi ini membantu, ya.